Berdasarkan pengumuman dari Bursa Efek Kota Ho Chi Minh, yang melaksanakan arahan Komisi Sekuritas Negara, unit ini mengumumkan pembatalan penjualan saham LDG milik Bapak Nguyen Khanh Hung, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Saham Gabungan Investasi LDG. Seketika, saham LDG terjual habis dan mencapai harga terendah pada sesi pagi 17 Agustus, turun menjadi 5.980 VND.
Batalkan penjualan ilegal lebih dari 2,6 juta saham Ketua LDG
Sebelumnya, Bapak Nguyen Khanh Hung secara mengejutkan melaporkan penyelesaian penjualan 2,6 juta lembar saham LDG melalui pencocokan pesanan. Setelah transaksi tersebut, jumlah saham LDG yang dipegang oleh Bapak Hung mencapai lebih dari 7,4 juta lembar saham, yang merupakan 2,91% dari modal. Sesuai dengan peraturan dalam Peraturan Pencatatan dan Perdagangan Efek Tercatat, Bursa Efek Kota Ho Chi Minh memutuskan untuk membatalkan transaksi penjualan saham LDG Bapak Nguyen Khanh Hung tersebut.
Saat ini belum ada informasi mengenai sanksi atas penjualan saham ilegal yang dilakukan oleh Tn. Nguyen Khanh Hung seperti yang dilakukan oleh individu lain yang melakukan pelanggaran serupa.
Penjualan saham ilegal oleh Bapak Hung serta kasus-kasus yang melibatkan beberapa pimpinan dan orang-orang terkait telah terjadi sebelumnya. Namun, pembatalan transaksi ini baru diumumkan untuk penjualan ilegal hampir 75 juta saham FLC oleh Bapak Trinh Van Quyet pada 10 Januari 2022. Seperti Bapak Hung, mantan Ketua Dewan Direksi FLC, Trinh Van Quyet, saat itu menjual hampir 75 juta saham FLC tanpa melaporkan atau mengungkapkan informasi sebelum melakukan transaksi. Ketua tersebut tiba-tiba menjual puluhan juta saham tanpa mengumumkannya, membuat banyak investor merasa "terjebak" dan tertipu...
Saat itu, Bapak Trinh Van Quyet didenda 1,5 miliar VND oleh Komisi Sekuritas Negara dan dilarang berdagang efek selama 5 bulan. Namun, Komisi Sekuritas Negara kemudian membatalkan sanksi administratif tersebut karena Departemen Kepolisian Investigasi Kementerian Keamanan Publik mengeluarkan keputusan untuk mendakwa kasus pidana tersebut, menuntut terdakwa, dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk menahan Bapak Trinh Van Quyet...
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)