Menurut WCCF Tech , setelah berbulan-bulan penjualan dihentikan sementara di pasar Indonesia, lini produk iPhone 16 Apple resmi diizinkan kembali ke negara Asia Tenggara ini mulai 11 April. Keputusan pencabutan larangan tersebut diambil setelah Apple mengumumkan rencana investasi lebih dari $300 juta di Indonesia, yang menyelesaikan masalah lama dengan pemerintah negara tersebut.

Seri iPhone 16 akan kembali ke Indonesia setelah berbulan-bulan dilarang penjualan
FOTO: TANGKAPAN LAYAR GADGETMATCH
Apple berhasil 'mengucurkan uang' untuk kembali menjual iPhone 16
Larangan penjualan iPhone 16 diterapkan otoritas Indonesia sejak Oktober 2024. Alasan utamanya, Apple disebut belum sepenuhnya memenuhi persyaratan wajib Angka Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produk telepon pintar yang dijual di pasar tersebut.
Perlu dicatat bahwa seri iPhone 16 sebelumnya telah disertifikasi oleh Kementerian Perindustrian Indonesia dengan rasio TKDN sebesar 40%, lebih tinggi dari persyaratan dasar sebesar 35%. Hal ini menyebabkan negosiasi yang menegangkan selama berbulan-bulan antara raksasa teknologi AS tersebut dan pemerintah Indonesia.
Persetujuan pemerintah Indonesia untuk iPhone 16 dipandang sebagai hasil langsung dari komitmen investasi Apple yang kuat. Menurut pengumuman pada 26 Maret, Apple akan melaksanakan rencana investasi lebih dari $300 juta di Indonesia. Investasi ini mencakup pendirian pusat penelitian dan pengembangan (R&D) lokal dan pelaksanaan program pelatihan untuk mengembangkan talenta teknologi Indonesia, yang memenuhi salah satu persyaratan utama pemerintah Indonesia.
Selain R&D, Apple juga berkomitmen untuk memperluas operasi manufakturnya di Indonesia. Namun, perusahaan pada awalnya akan berfokus pada manufaktur aksesori. Khususnya, perangkat pelacak AirTag akan diproduksi di pabrik di Pulau Batam, yang dioperasikan oleh mitranya, Luxshare Precision Industry. Produksi AirTag dari pabrik ini diperkirakan mencapai 20% dari total produksi global. Selain itu, Apple juga berencana membangun fasilitas lain di Bandung untuk memproduksi aksesori lainnya.
Patut dicatat, hingga saat ini Apple belum mengumumkan rencana untuk merakit produk andalannya, iPhone, di Indonesia. Jika hal ini tidak berubah, Apple bisa menjadi satu-satunya perusahaan ponsel pintar besar yang hadir di pasar ini tanpa memproduksi iPhone secara langsung di negara ini.
Larangan yang berlangsung selama berbulan-bulan tersebut konon telah menyebabkan kerugian signifikan bagi Apple, yang kemungkinan mencapai ratusan juta dolar potensi pendapatan di pasar terpadat keempat di dunia (sekitar 280 juta orang). Dimulainya kembali penjualan iPhone 16 mulai 11 April menandai berakhirnya periode "nasi malang, sup tawar" antara Apple dan pemerintah Indonesia.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/indonesia-cong-bo-ngay-coi-troi-cho-iphone-16-185250327221857386.htm
Komentar (0)