Jika laporan tersebut benar, AS akan melarang batalion Netzah Yehuda menerima pasokan atau pelatihan militer AS. Batalion tersebut telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Tepi Barat, menurut The Telegraph .
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada 19 April bahwa ia akan segera mengungkapkan hasil penyelidikan menggunakan Undang-Undang Leahy, yang melarang bantuan militer kepada pasukan keamanan asing yang melanggar hak asasi manusia .
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada 21 April bahwa ia akan menentang sanksi terhadap unit militer Israel mana pun, menurut Reuters. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa pemberian sanksi terhadap unit IDF dan tentaranya "menciptakan preseden yang berbahaya," menurut The Telegraph .
Sementara itu, IDF menyatakan pada 21 April bahwa mereka tidak mengetahui adanya sanksi AS terhadap batalion Netzah Yehuda. "Mengenai informasi mengenai sanksi terhadap batalion tersebut, IDF tidak mengetahui hal ini... IDF sedang dan akan terus berupaya untuk menyelidiki setiap kejadian yang tidak lazim secara faktual dan legal," tegas IDF.
Tentara Israel dari batalyon Netzah Yehuda berpatroli di dekat perbatasan Israel-Gaza pada 20 Oktober 2023.
Batalyon Netzah Yehuda kini dikerahkan ke garis depan Gaza, setelah berbulan-bulan berada di perbatasan Suriah, menurut The Times of Israel . Sebelumnya, Batalyon Netzah Yehuda hampir secara permanen ditempatkan di Tepi Barat, tempat para prajuritnya terlibat dalam serangkaian insiden kekerasan dan kontroversial.
Dalam sebuah pernyataan, IDF menegaskan bahwa batalyon Netzah Yehuda "saat ini berpartisipasi dalam pertempuran di Jalur Gaza dengan keberanian dan profesionalisme, sambil menjunjung tinggi nilai-nilai dan semangat IDF serta prinsip-prinsip hukum internasional."
Titik Bentrok: Chasiv Yar di Mata Rusia; Perbandingan Kekuatan Jangka Panjang Iran-Israel
"Selama beberapa tahun terakhir, para prajurit batalion tersebut telah menjadi inti operasi tempur 24 jam sehari, yang bertujuan menjaga keamanan rakyat Negara Israel," tegas IDF.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)