Pada tanggal 16 Agustus, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea menyatakan bahwa rekomendasinya untuk mencabut larangan penggunaan ponsel oleh siswa selama jam pelajaran telah mendapat tentangan dari sekolah-sekolah. Pihak sekolah menganggap hal ini sebagai tindakan yang diperlukan untuk melindungi siswa.
Rekomendasi badan tersebut untuk mencabut larangan siswa menggunakan ponsel selama pelajaran telah menuai penolakan dari sekolah. (Sumber: Yonhap) |
Rekomendasi komite tersebut muncul setelah banyak sekolah di Korea Selatan mengadopsi kebijakan yang melarang siswa menggunakan telepon seluler selama kelas.
Dalam pernyataan kepada komite, pihak sekolah berargumen bahwa kebijakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi, bukan merugikan, hak-hak siswa. Jika siswa dibiarkan menggunakan ponsel secara bebas, mereka kemungkinan akan melihat konten daring yang berbahaya atau bermain gim, yang mengakibatkan hilangnya fokus belajar di kelas.
Bahkan ada kasus penggunaan ponsel untuk kegiatan yang tidak pantas seperti merekam video porno ilegal. Lebih lanjut, siswa masih diperbolehkan menggunakan ponsel dalam keadaan darurat, sehingga kebijakan ini tidak dapat dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Dalam laporan pada tanggal 16 Agustus, komite menyatakan ketidaksetujuannya dengan keputusan sekolah, karena Korea Selatan tidak memiliki undang-undang yang membatasi penggunaan telepon seluler oleh siswa.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/khuyen-nghi-do-bo-lenh-cam-hoc-sinh-han-quoc-su-dung-dien-thoai-di-dong-vap-phai-phan-doi-282901.html
Komentar (0)