Bisakah kacamata hitam menyebabkan kanker?

Informasi ini menyebar dengan cepat di media sosial setelah sebuah unggahan dari akun dengan lebih dari 700.000 pengikut menuduh kacamata hitam menyebabkan kanker. Benarkah?

Kacamata hitam membantu melindungi mata dan kulit di sekitar mata dari sinar UV - Foto: OCULASE

Video yang diunggah di Instagram pada tanggal 14 April dan kini disukai lebih dari 130.000 kali, tampaknya merupakan cuplikan yang diedit dari wawancara yang lebih panjang dengan Andreas Moritz, seorang praktisi Ayurveda yang meninggal pada tahun 2012.

Video ini juga muncul di TikTok pada bulan Mei.

Dalam video tersebut, Tn. Moritz berkata: "Ketika kacamata hitam pertama kali muncul, kasus kanker mulai meroket… Segala sesuatu yang berkaitan dengannya berkaitan dengan kanker."

"Anda perlu terpapar sinar ultraviolet (UV)," lanjutnya. "Ini menyebabkan otak memproduksi hormon yang merangsang produksi melanin, pigmen pelindung kulit. Tanpa hormon tersebut, kulit menjadi rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari."

"Kalau pakai kacamata hitam, tubuhmu mengira gelap. Tubuh tidak memproduksi hormon melanin untuk melindungi kulitmu," tambahnya.

Moritz tampaknya percaya bahwa tubuh dapat melindungi terhadap kanker kulit melalui melanin, dan bahwa mengenakan kacamata hitam - yang menghalangi sinar UV - akan mencegah hormon yang merangsang produksi melanin, sehingga meningkatkan risiko kanker.

Sebuah video yang berisi konten terkait kacamata hitam dan peningkatan risiko kanker telah diberi label informasi palsu oleh Instagram - Foto: INSTAGRAM

Organisasi verifikasi Full Fact mengatakan pada tanggal 4 Juli bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan di atas.

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, sinar UV dalam sinar matahari, terutama sengatan matahari akibat UV, meningkatkan risiko kanker kulit.

Cancer Research UK (CRUK) mengatakan sembilan dari 10 kasus melanoma - jenis kanker kulit paling berbahaya - dapat dicegah jika kita menghindari sinar matahari dan berjemur.

Sementara itu, melanin adalah pigmen yang diproduksi secara lokal dalam melanosit yang terletak di lapisan kulit yang lebih dalam.

Itulah sebabnya kita dapat berjemur di bagian kulit yang terkena sinar matahari, tetapi tidak pada bagian yang tertutup.

Berjemur saja tidak akan sepenuhnya melindungi kulit Anda dari efek buruk sinar matahari.

Menurut para ahli Full Fact, kacamata hitam dapat menyaring sinar UV dan membantu melindungi mata dan kulit di sekitar mata.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga merekomendasikan penggunaan kacamata hitam saat berada di luar ruangan. Namun, belum ada bukti kuat bahwa kacamata hitam melindungi area tubuh lainnya.

Selain itu, Full Fact mengatakan tidak jelas hormon mana yang dimaksud Tn. Moritz dalam kaitannya dengan produksi melanin.

Beberapa penelitian terbatas menunjukkan bahwa tikus yang terpapar sinar UVB di matanya dapat menghasilkan lebih banyak hormon perangsang melanosit — suatu faktor yang mengatur produksi melanin.

Namun, tidak ada bukti kuat bahwa kacamata hitam secara signifikan memengaruhi produksi melanin pada manusia atau kemampuannya melindungi kulit.

Dr. Gus Gazzard, profesor oftalmologi di Rumah Sakit Mata Moorfields (Inggris), menegaskan bahwa tidak ada dasar ilmiah yang membuktikan bahwa kacamata hitam meningkatkan risiko kanker.

Dr. Rubeta Matin, seorang dokter kulit yang berbasis di Inggris, juga mengatakan kepada Full Fact bahwa tidak ada bukti kuat bahwa mengenakan kacamata hitam meningkatkan risiko kanker kulit seperti yang digambarkan dalam video.

Kembali ke topik

Kamis, 10 ANH

Sumber: https://tuoitre.vn/kinh-mat-co-the-gay-ung-thu-20250706064314989.htm