Koalisi politik baru Thailand tengah aktif berdiskusi menjelang pemungutan suara tanggal 4 Juli untuk memilih Ketua DPR dan pemungutan suara tanggal 13 Juli untuk memilih Perdana Menteri.
Ketua MFP Pita Limjaroenrat dan ketua Pheu Thai Cholnan Srikaew sedang mengupayakan konsensus mengenai kursi Ketua DPR dan Perdana Menteri Thailand. (Sumber: The Nation) |
Pada 2 Juli, perwakilan delapan partai dalam koalisi politik di Thailand bertemu di kantor pusat Partai Maju (MFP). Usai pertemuan, Ketua MFP Pita Limjaroenrat mengatakan bahwa kedua belah pihak telah membahas posisi Ketua DPR dan negosiasi berjalan positif. Namun, MFP masih menunggu jawaban pasti dari Pheu Thai.
MFP sebelumnya menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Phitsanulok Padipat Suntiphada yang berusia 42 tahun sebagai Ketua DPR berikutnya. Sementara itu, Partai Pheu Thai bersikeras bahwa merekalah yang seharusnya menduduki kursi teratas di legislatif.
Sementara itu, pemimpin Pheu Thai Cholnan Srikaew menegaskan bahwa pada 3 Juli, partainya akan membahas isi pertemuan baru-baru ini dan berharap dapat menyepakati solusi untuk masalah ini.
Selain itu, Bapak Cholnan menyatakan keyakinannya bahwa semua perselisihan akan terselesaikan sebelum DPR Thailand bersidang untuk memilih Ketua dan dua Wakil Ketua, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4 Juli.
Mengenai kursi Perdana Menteri, media Thailand pada tanggal 1 Juli mengutip sumber internal dari Pheu Thai yang mengatakan bahwa MFP dapat mengundurkan diri untuk membiarkan Pheu Thai membentuk pemerintahan baru jika Tuan Pita tidak memperoleh cukup suara dari para Senator.
Sebagai imbalannya, Pheu Thai akan mendukung MFP untuk mengambil alih jabatan Ketua DPR ketika DPR baru di Thailand secara resmi diluncurkan dan memilih posisi-posisi kunci, termasuk Ketua dan dua Wakil Ketua, minggu depan.
Namun, setelah diskusi 2 Juli yang disebutkan di atas, kesepakatan antara kedua partai inti koalisi mungkin berbeda.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)