Jeruk bali tidak hanya rasanya yang lezat tetapi juga membantu menurunkan berat badan dan menjaga kebugaran tubuh, sehingga disukai banyak orang.
Pada jeruk bali, bagian yang kita makan adalah ruas-ruasnya yang sangat bergizi. Namun, selain ruas-ruasnya, bagian lain jeruk bali seperti kulit, daging buah, dan bijinya juga memiliki manfaat tertentu.
Orang dapat menggunakan kulit dan biji jeruk bali untuk memeras minyak atsiri guna mencuci rambut agar halus, daging jeruk bali dapat dijadikan hidangan penutup jeruk bali yang lezat...
Penelitian telah menunjukkan bahwa jeruk bali mengandung lebih dari 15 vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan.
Buah Impian untuk Penderita Diabetes
Jeruk bali mengandung 91% air, memiliki indeks glikemik 25 dan sangat tinggi serat larut.
Jeruk bali juga mengandung naringenin—senyawa pahit alami yang membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Itulah sebabnya jeruk bali merupakan buah "impian" bagi penderita diabetes.
Mengonsumsi jeruk bali sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Menambahkannya secara teratur ke dalam menu makanan dapat menurunkan kadar glukosa, menurunkan gula darah, dan mencegah komplikasi akibat diabetes.
Pada orang tanpa penyakit, jeruk bali juga dianjurkan untuk dimakan secara teratur untuk mencegah risiko penyakit.
Mendukung penurunan berat badan dan tetap bugar
Para peneliti telah menunjukkan bahwa jeruk bali mengandung sangat sedikit kalori, kandungan kalorinya dianggap paling rendah di antara buah-buahan populer.
Aroma jeruk bali memiliki efek mengurangi rasa lapar dan keinginan makan. Selain itu, saat Anda mengonsumsi jeruk bali, tubuh Anda mengeluarkan lebih banyak hormon kolesistokinin. Zat ini memiliki efek mengatur cairan pencernaan, menekan rasa lapar, dan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Tinggi serat tetapi sangat rendah kalori, jeruk bali juga merupakan pilihan yang baik untuk memuaskan rasa lapar Anda, menghindari asupan terlalu banyak kalori.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Jeruk bali mengandung Vitamin C tingkat tinggi dan antioksidan lain, yang membantu mendukung sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita flu biasa yang mengonsumsi suplemen Vitamin C memiliki waktu pemulihan yang jauh lebih cepat. Selain itu, jeruk bali juga mengandung banyak Vitamin A, yang melindungi tubuh dari penyakit menular dan meredakan peradangan.
Beragam nutrisi seperti Vitamin B, tembaga, seng, zat besi,... dalam jeruk bali juga mendukung sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat, membantu Anda tidak hanya memiliki kesehatan yang baik tetapi juga kulit yang lebih halus dan kencang.
Mendukung pencernaan
Karena kebiasaan makan dan gaya hidup modern, semakin banyak orang mengalami gangguan pencernaan. Dalam hal ini, jeruk bali adalah makanan yang tepat untuk mendukung sistem pencernaan, membantu Anda merasa lebih nyaman.
Saat Anda mengalami gangguan pencernaan, Anda bisa makan beberapa potong jeruk bali. Efeknya cukup cepat karena meredakan rasa terbakar dan iritasi di lambung.
Selain itu, serat dalam jeruk bali juga membantu melancarkan sirkulasi cairan pencernaan di usus, sehingga membantu mencerna makanan dengan lebih baik. Dengan kandungan serat dan bubuk tanaman yang tinggi dalam jeruk bali, mengonsumsinya secara teratur akan membantu mengatur siklus ekskresi tubuh.
Berkat berbagai manfaat di atas, banyak penelitian terapan telah dilakukan untuk mengekstrak sari buah jeruk bali dalam pengobatan modern dengan tujuan untuk melancarkan pencernaan serta mengatasi kembung dan gangguan pencernaan.
Catatan saat makan jeruk bali
Jangan makan jeruk bali saat minum obat
Meskipun mengandung banyak nutrisi baik, jeruk bali dapat menimbulkan efek samping atau mengurangi efektivitas bila digunakan bersama obat lain.
Alasannya adalah karena Furanocoumarin yang ditemukan dalam jeruk bali serta buah lain dari keluarga yang sama dapat memengaruhi pemecahan obat dalam tubuh.
Saat Anda mengonsumsi sekitar 1 buah jeruk bali atau 200 ml jus jeruk bali, konsentrasi Furanocoumarin dapat menyebabkan interaksi obat yang signifikan dan efek yang tidak diinginkan.
Dalam beberapa kasus, zat ini dalam jeruk bali dapat mengurangi kemampuan penyerapan obat, meningkatkan jumlah obat dalam darah dan membahayakan kesehatan.
Jangan makan jeruk bali saat lapar
Jeruk bali mengandung asam yang tinggi. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi jeruk bali saat lapar agar tidak membahayakan lambung. Khususnya bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan, sebaiknya mengonsumsi jeruk bali setelah makan nasi atau camilan. Ini akan membantu melancarkan pencernaan.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)