Jahe memiliki banyak manfaat kesehatan - Ilustrasi foto
Sebagai agen antibakteri, antiinflamasi, dan berpotensi antikanker, jahe telah diteliti efeknya terhadap gangguan pencernaan, artritis, kanker, dan berbagai faktor terkait kesehatan kardiovaskular. Efek antiemetik (pereda mual) jahe mungkin bermanfaat bagi ibu hamil, mereka yang mengalami mabuk perjalanan, dan mereka yang menjalani anestesi.
Kaya akan antioksidan
Jahe mengandung beberapa senyawa bioaktif yang berkontribusi terhadap efek peningkatan kesehatan, termasuk:
- Gingerol dan shogaol: Ini adalah senyawa utama yang memberikan rasa pedas pada jahe dan merupakan komponen utama yang bertanggung jawab atas manfaat kesehatannya.
- Paradol dan zingerone: Senyawa ini memberikan manfaat antioksidan, anti-bakteri, dan anti-inflamasi.
Terpenoid dan terpena: Terpenoid dapat membantu menghilangkan sel-sel yang rusak. Terpena spesifik dalam jahe, seperti limonene dan linalool, telah diteliti potensinya untuk melindungi otak.
Meredakan nyeri otot dan nyeri sendi
Jahe dikenal karena khasiat anti-inflamasinya, terutama karena kandungan senyawa gingerol dan shogaol. Uji klinis telah menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi nyeri otot setelah berolahraga.
Mengonsumsi 2 gram jahe mentah atau yang sudah dipanaskan setiap hari dapat mengurangi peradangan akibat penyusutan otot, sedangkan mengonsumsi suplemen 4 gram jahe dapat mempercepat pemulihan otot setelah latihan intens.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi gejala radang sendi.
Meredakan ketidaknyamanan pencernaan
Jahe dapat membantu meredakan ketidaknyamanan pencernaan. Saat digunakan, jahe dan komponen-komponennya bekerja di dalam saluran pencernaan untuk menenangkan organ-organ pencernaan.
Efek ini dapat membantu meredakan gejala seperti kembung, nyeri, dan mual, yang sering dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai gangguan pencernaan.
Dalam sebuah penelitian terhadap 51 pasien dengan gangguan pencernaan, peserta yang mengonsumsi dua suplemen jahe 540 miligram setiap hari (satu sebelum makan siang dan satu sebelum makan malam) selama empat minggu mengalami perbaikan signifikan pada gejala-gejala seperti merasa kenyang setelah makan, sakit perut, dan mulas.
Jahe juga dapat membantu meredakan gejala penyakit refluks gastroesofageal (GERD), yang juga dikenal sebagai refluks asam kronis.
Dapat meningkatkan aliran darah
Jahe, khususnya senyawa 6-gingerol, telah diteliti efeknya terhadap tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa jahe mungkin berperan dalam meningkatkan aliran darah dan mengatur kadar natrium. Namun, diperlukan studi klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan ini.
Kontrol gula darah
Jahe dapat berperan dalam mengendalikan kadar gula darah, mencegah komplikasi terkait diabetes dan penyakit jantung.
Uji klinis menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Suplemen jahe harian (1–3 gram per hari) selama beberapa minggu meningkatkan kadar gula darah puasa (FBS) dan HbA1c (ukuran kontrol gula darah).
Penelitian menunjukkan bahwa 6-gingerol dapat membantu mengatur GLP-1 (glucagon-like peptide 1), hormon yang membantu mengontrol kadar gula darah. GLP-1 membantu pelepasan insulin dan meningkatkan penyerapan glukosa (gula) ke dalam otot, yang dapat meningkatkan tingkat energi.
Namun, diperlukan lebih banyak uji coba pada manusia untuk mendukung dan lebih memahami efek jahe terhadap pengendalian gula darah.
Dapat membantu mengontrol kolesterol
Mengonsumsi suplemen jahe setiap hari dapat bermanfaat untuk mengontrol kolesterol. Menjaga kadar kolesterol sehat merupakan faktor yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Uji klinis pada wanita obesitas dengan tumor payudara menunjukkan bahwa suplementasi jahe dapat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida.
Nilai gizi jahe
Nilai gizi satu cangkir jahe dapat bervariasi tergantung pada produk tertentu, tetapi 5 iris jahe segar (sekitar 11 gram) menyediakan:
Kalori: 8,8
Protein: 0,2 gram
Lemak: 0,08g
Natrium: 1,43 mg
Karbohidrat: 1,96g
Serat: 0,22g
Gula: 0,187g
Jahe, seperti banyak makanan nabati, terdiri dari makronutrien (protein, lemak, dan karbohidrat) dan mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin C.
Namun, jumlah vitamin dan mineral dalam jahe sangat sedikit. Potensi manfaat nutrisi dan terapi jahe seringkali dikaitkan dengan senyawa bioaktifnya.
Berapa banyak jahe yang harus saya gunakan?
Jahe umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan dosis maksimum 4 gram per hari. Dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan sakit perut dan refluks asam. Meskipun alergi terhadap rempah ini jarang terjadi, enzim sistein proteinase GP-1 dalam jahe dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Jahe tidak disarankan dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah lainnya karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Jahe juga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes tertentu.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum meminum air jahe setiap hari atau menggunakan produk jahe pekat lainnya.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/loi-ich-suc-khoe-cua-viec-dung-gung-hang-ngay-20241018152448626.htm
Komentar (0)