Perdagangan Tiongkok-Rusia akan mencapai rekor $190 miliar pada tahun 2022. |
Informasi di atas diberikan oleh Tn. Andrey Belousov pada tanggal 20 November, pada pertemuan komisi antarpemerintah Rusia-Tiongkok di Beijing.
Sejak Barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas kampanye militernya di Ukraina, kedua negara telah mempercepat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan.
Wakil Perdana Menteri Belousov mengatakan bahwa sekitar 95% transaksi bilateral dilakukan dalam mata uang rubel dan yuan. Mengingat tingkat kerja sama ekonomi saat ini, rasio ini dapat terus meningkat.
"Mata uang Barat secara bertahap 'menghilang' dalam aktivitas perdagangan Rusia-Tiongkok," tegasnya.
Pada pertemuan tersebut, perwakilan pemerintah Rusia juga mengatakan bahwa omzet perdagangan bilateral akan melebihi 200 miliar USD tahun ini dan dapat mencapai 300 miliar USD pada tahun 2030.
Tahun lalu, perdagangan antara Moskow dan Beijing mencapai rekor $190 miliar, naik 29% dari tahun 2021, karena sanksi Barat memaksa Rusia untuk mengalihkan perdagangan ke arah timur.
Bapak Belousov menegaskan: "Tiongkok telah lama menjadi mitra dagang utama Rusia. Prospek investasi antara kedua negara terus berkembang. Bisnis Tiongkok diuntungkan besar setelah bisnis Barat menarik diri dari Rusia akibat konflik di Ukraina."
Mitra-mitra Beijing terlibat secara mendalam di banyak bidang di Moskow seperti minyak dan gas, petrokimia, produksi suku cadang mobil, serta barang-barang konsumen, kaca, dan bahan bangunan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)