Pada tanggal 5 September, Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa mereka telah menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan India dan dua kapal yang terlibat dalam proyek gas alam cair Arctic LNG 2 milik Rusia.
AS menjatuhkan sanksi kepada perusahaan India yang terlibat dalam proyek LNG Arktik 2 Rusia. (Sumber: TASS) |
Kedua perusahaan yang menjadi sasaran adalah Gotik Shipping Co. dan Plio Energy Cargo Shipping OPC Private Limited, keduanya berpusat di India.
Sanksi tersebut juga memengaruhi dua kapal berbendera Palau, New Energy dan Mulan, karena hubungan mereka dengan perusahaan-perusahaan di atas.
Sebelumnya, pada November 2023, AS memberlakukan sanksi baru terhadap Arctic LNG 2 Rusia, proyek gas terbesar ketiga di negara itu.
Sanksi tersebut dimaksudkan untuk membatasi produksi energi Moskow di masa depan.
* Menurut Financial Times , Rusia mulai menyimpan gas dari proyek Arktik yang sangat dinanti-nantikan, sebuah tanda bahwa sanksi Barat mencegah pembeli untuk mengaksesnya.
Tiga kapal tanker telah mentransfer LNG dari proyek Arctic LNG 2 yang terkena sanksi sejak pemuatan dimulai bulan lalu, Financial Times melaporkan, mengutip data pelacakan kapal dan citra satelit.
Salah satunya, Everest Energy, mungkin telah membongkar muatan di Saam FSU, fasilitas penyimpanan terapung di sebuah teluk di wilayah Murmansk, Rusia utara.
Kapal tersebut kemudian kembali ke Arctic LNG 2.
Citra radar penembus awan yang diambil oleh satelit Sentinel-1 milik Badan Antariksa Eropa menunjukkan sebuah kapal besar seukuran Everest Energy bersiap untuk berhenti di dekat area Saam FSU.
Sementara itu, dua pengiriman sisanya masih berada di perairan Rusia atau Eropa, belum dikirimkan kepada pembeli.
Pembongkaran kapal menunjukkan "tantangan yang dihadapi Rusia dalam menemukan pembeli LNG yang memenuhi syarat," menurut analis di Kpler.
Arctic LNG 2 dianggap sebagai proyek simbolis oleh Kremlin. Total produksi yang direncanakan diperkirakan akan mencapai seperlima dari target produksi LNG tahunan Rusia sebesar 100 juta ton pada tahun 2030, atau lebih dari tiga kali lipat volume ekspor negara tersebut saat ini.
Novatek memiliki 60% saham dalam proyek tersebut, dengan TotalEnergies dan dua perusahaan China, China National Petroleum Corporation (CNPC) dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), masing-masing memegang 10%.
Sisanya yang 10% dimiliki oleh perusahaan dagang Jepang Mitsui & Co dan Organisasi milik negara Jepang untuk Keamanan Logam dan Energi (JOGMEC).
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/my-so-gay-doanh-nghiep-an-do-lien-quan-den-lng-2-bac-cuc-nga-gap-kho-vi-lenh-trung-phat-285191.html
Komentar (0)