Vaksin mRNA telah membantu melindungi orang dari virus seperti flu, COVID-19, H5N1... - Foto: REUTERS
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan 22 proyek pengembangan vaksin mRNA dari Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA), dan menangguhkan investasi senilai hampir $500 juta.
Keputusan itu akan merusak salah satu kemajuan medis terpenting dalam beberapa dekade: teknologi yang dapat melindungi jutaan orang dari ancaman yang akan datang.
Dr. Rick Bright, seorang ahli virologi dan mantan direktur BARDA, berpendapat bahwa jika AS meninggalkan mRNA, ia tidak hanya akan kehilangan keuntungan kesehatan publiknya tetapi juga menyerahkan aset strategis.
Dalam konteks keamanan nasional, mRNA secara biologis setara dengan "sistem pertahanan rudal". Kemampuan merancang, memproduksi, dan menyebarkan penanggulangan medis secara cepat sama pentingnya bagi industri pertahanan AS seperti halnya kemampuan militer lainnya. Musuh yang berinvestasi dalam teknologi ini akan mampu merespons wabah penyakit lebih cepat dan melindungi penduduk mereka lebih cepat daripada AS.
Saat ini, Amerika Serikat memiliki keunggulan yang menentukan dalam sains mRNA, kapasitas manufaktur, dan keahlian regulasi. Di era di mana ancaman biologis dapat direkayasa, hilangnya keunggulan kompetitif ini akan membuat Amerika Serikat rentan dan bergantung pada negara lain untuk mendapatkan alat penyelamat nyawa.
Sumber: https://tuoitre.vn/my-tu-bo-phat-trien-vac-xin-mrna-chuyen-gi-xay-ra-20250819224120616.htm
Komentar (0)