Anak berusia 12 tahun lulus ujian masuk universitas

Kabar Yahya lulus ujian masuk universitas di usia 12 tahun diumumkan oleh Mohamed Ayman Ashour, Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Mesir. Putranya akan memulai kuliahnya pada semester kedua tahun ajaran 2023-2024.

Untuk masuk universitas pada usia 12 tahun, Yahya harus mengikuti tes Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, dan wawancara penilaian kepribadian. Pengetahuan yang didapat dari ujian masuk setara dengan pengetahuan akhir SMA.

Berbagi dengan pers, Profesor Salah Obayya, Direktur Jenderal ZC, mengatakan bahwa Yahya adalah siswa termuda yang lulus sekolah setelah "memenuhi standar ujian, tanpa memandang usia dan tingkat pendidikan".

"Ujian ini diperuntukkan bagi kandidat muda untuk mengukur pemahaman mereka terhadap Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris. Yahya jenius karena lulus ujian masuk ZC di usia 12 tahun," ujar Pak Obayya.

yahya-moe.jpeg
Bapak Reda Hegazy, Menteri Pendidikan dan Teknologi Mesir (kiri), menyerahkan penghargaan kepada Yahya Abdel Nasser Muhammad Elnajaar (kanan). Foto: MOE GOV

Sebelum memasuki ZC, Yahya mengikuti kursus di Pusat Inovasi Sains Universitas Damietta dan menerima Sertifikat Mendengarkan. Selain itu, Yahya juga lulus tes Keterampilan Berpikir Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

Oleh karena itu, pemerintah Mesir akan mendanai studi Yahya di ZC melalui Dana Beasiswa Inovasi (ISF) Kementerian Pendidikan Tinggi untuk mahasiswa berprestasi, pascasarjana, dan peneliti.

Tantangan yang harus dihadapi

Meskipun Yahya secara mental dan intelektual setara dengan mahasiswa, usia, keterampilan fisik, emosional dan sosialnya akan menjadi hambatan terbesar, kata Samir Khalaf Abd-El-Aal, seorang profesor riset di Pusat Penelitian Nasional di Kairo.

"Orang tua dan sekolah perlu mengenali tantangan yang dihadapi anak-anak dan mengatasinya sejak dini, termasuk: Perilaku, emosi, membina hubungan dengan orang lain, dan membangun persahabatan. Untuk mencapai hal ini, orang tua dan sekolah perlu bekerja sama secara erat. Pada saat yang sama, mereka harus membimbing anak-anak untuk membangun kekuatan pribadi guna mengembangkan kecerdasan dan emosi mereka sendiri," ujar Bapak Abd-El-Aal.

Profesor Ahmed El-Gohary, mantan Presiden Universitas Sains dan Teknologi Alexandria Mesir-Jepang, sepakat bahwa siswa berbakat harus diberi perhatian khusus dan tidak boleh kehilangan pengalaman, termasuk berteman dan bersenang-senang. Ia menyarankan sekolah-sekolah ini untuk mengembangkan jalur pembelajaran yang tepat, karena tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua.

Peran keluarga dan sekolah

Kepada University World News , ayah Yahya, Bapak Abdel Nasser, mengatakan bahwa peran keluarga adalah mendorong anak-anak untuk mengembangkan potensi mereka dan memecahkan masalah bersama mereka. "Dalam hal akademis, saya telah berusaha sebaik mungkin untuk membantu putra saya mengembangkan kecerdasannya. Saya telah menempatkannya di lingkungan pendidikan yang sesuai dan memenuhi kebutuhan belajarnya," kata ayah Yahya.

Orang tersebut selanjutnya menegaskan, Yahya saat ini tidak mengalami kendala dalam belajar maupun berinteraksi dengan kawan-kawan yang lebih tua di perkuliahan.

Profesor Mahmoud Abdrabou, Presiden ZC, mengatakan sekolah tersebut akan membantu Yahya beradaptasi dengan kehidupan kampus dan mengatasi tantangan yang akan dihadapinya di masa depan. Perwakilan sekolah menambahkan bahwa Yahya akan didorong untuk berpartisipasi dalam klub dan kegiatan mahasiswa.

Siswa kelas 9 diterima langsung di universitas nomor 1 Asia, menolak kelas tambahan Truong Tan Cac, saat ini siswa kelas 9 di Sekolah Menengah Pertama Lich Thanh No. 2 (Tiongkok), baru saja diterima langsung di Fakultas Matematika dan Matematika Terapan Universitas Tsinghua.