Rusia meningkatkan serangannya di wilayah Donetsk, merebut desa baru.

(CLO) Militer Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah menguasai desa Vyshneve di wilayah Donetsk di Ukraina timur dan terus maju menuju kota logistik penting Pokrovsk.

Staf Umum Ukraina tidak menyebutkan jatuhnya desa itu ke tangan Rusia, tetapi ada laporan pertempuran di daerah sekitarnya. Blog militer Ukraina, DeepState, mengakui jatuhnya Vyshneve dan mengatakan pasukan Rusia sedang bergerak maju ke desa terdekat.

Dalam laporan sore di Facebook, Staf Umum Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan 19 serangan di wilayah Pokrovsk di front timur Ukraina.

Pasukan Rusia bertempur di garis depan. Foto: TASS

Blogger militer DeepState menambahkan bahwa pasukan Rusia "aktif beroperasi di dekat Hryhorivka", sebuah desa dekat Vyshneve di jalan menuju Pokrovsk.

Vyshneve terletak di dekat Selydove, sebuah kota besar yang diumumkan pekan lalu oleh pasukan Rusia telah mereka rebut. Pada hari Sabtu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah merebut dua desa lain di front timur Ukraina.

Militer Rusia telah berupaya menguasai seluruh wilayah Donbas – termasuk Donetsk dan Luhansk – selama kampanye militernya di Ukraina. Dan menurut data sumber terbuka, Rusia maju dengan laju tercepat sejak Maret 2022.

The Guardian melaporkan bahwa pada bulan Oktober, pasukan Rusia menguasai lebih dari 500 kilometer persegi wilayah, sebagian besar di wilayah Donetsk. Surat kabar tersebut mencatat bahwa pasukan Rusia juga menguasai sekitar 40 kilometer persegi wilayah Kupyansk.

Pertempuran juga terjadi di wilayah Rusia. Ukraina masih menguasai sebagian wilayah Kursk, tetapi menghadapi kesulitan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan Ukraina telah kehilangan lebih dari 150 tentara di wilayah tersebut dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total tentara Ukraina yang tewas sejak pertempuran dimulai di Kursk menjadi lebih dari 29.250.

Huy Hoang (menurut TASS, Guardian Reuters)

Sumber: https://www.congluan.vn/quan-doi-nga-dang-day-manh-tan-cong-vung-donetsk-chiem-duoc-ngoi-lang-moi-post319810.html