Artileri Rusia di Ukraina
Rusia telah menguasai Bakhmut sejak Mei. Dan Ukraina telah melancarkan serangan balasan sejak Juni untuk mencoba merebut kembali wilayah selatan dan timur, termasuk kota tersebut.
Pergerakan tidak biasa di sekitar Bakhmut
Menulis di Telegram, Komandan Infanteri Ukraina mengabarkan situasi pasukan Rusia di sini, yang menurutnya Rusia tengah memperkuat pasukannya di sekitar kota, sekaligus beralih dari keadaan defensif menjadi ofensif.
Jenderal Syrskyi menggambarkan situasi di timur sebagai situasi yang sulit, dengan pasukan Rusia khususnya aktif di dekat kota Kupiansk yang dikuasai Kyiv. Jenderal tersebut mengatakan bahwa unit-unit Rusia berusaha maju secara bersamaan ke kota tersebut dari berbagai arah.
Titik kritis: Ukraina berisiko kehabisan amunisi pada tahun 2024; jaringan terowongan Hamas yang mengerikan
Komandan Ukraina juga mengatakan bahwa pihak Rusia menderita kerugian besar, tetapi informasi ini belum dikonfirmasi oleh sumber independen, menurut Reuters.
Sementara itu, TASS mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan bahwa dalam waktu 24 jam hingga 30 Oktober, pasukan Rusia telah menangkis sembilan serangan oleh pasukan Ukraina di wilayah Kupiansk.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa pada hari yang sama, pasukan pertahanan udaranya menembak jatuh 39 kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina dan dua rudal yang diluncurkan dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) di garis depan.
Pada hari yang sama, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus berupaya merebut kendali kota Andriivka di selatan Bakhmut, setelah pasukan Kyiv mengumumkan mereka telah merebutnya kembali pada bulan September.
Jenderal Oleksandr Syrskyi (kiri), Panglima Angkatan Darat Ukraina
KEMENTERIAN PERTAHANAN UKRAINA
Perkembangan di Krimea
Juga pada tanggal 30 Oktober, militer Ukraina mengumumkan bahwa mereka telah menyerang bagian dari sistem pertahanan udara Rusia di pantai barat Krimea, menurut AFP.
"Angkatan bersenjata telah menyerang target strategis sistem pertahanan udara Rusia di tepi barat Krimea," kata layanan pers militer Ukraina dalam sebuah pernyataan di media sosial, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Ukraina kehabisan waktu untuk melakukan serangan balik dan memperoleh keuntungan atas Rusia?
Namun, kanal Telegram militer pro-Rusia, Rybar, menduga Ukraina telah menembakkan dua rudal ATACMS (Sistem Rudal Tempur Angkatan Darat) buatan AS. Kedua rudal ini jatuh di dekat desa Olenivka di pesisir barat semenanjung Krimea.
Rybar mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak berhasil menembak jatuh rudal-rudal tersebut, "tetapi berkat tindakan yang diambil sebelumnya, tidak ada kerugian serius yang ditimbulkan." Setengah jam kemudian, Armada Laut Hitam Rusia menemukan tiga kapal motor angkatan laut Ukraina di dekat Sevastopol dan menghancurkan salah satunya.
Rusia belum mengomentari informasi tersebut, tetapi mengatakan pasukan pertahanan udara Rusia menghancurkan delapan rudal jelajah Storm Shadow yang menuju sasaran di Krimea.
Jerman bertujuan untuk menyelesaikan rencana modernisasi militer pada akhir dekade ini
Rusia mengganti komandan di Dnipro
Di tengah situasi tegang di semua lini, TASS melaporkan bahwa Jenderal Mikhail Teplinsky, Panglima Pasukan Lintas Udara Rusia, telah ditunjuk sebagai komandan baru Grup Pasukan Dnieper Rusia.
Surat kabar Izvestia melaporkan bahwa Jenderal Teplinsky dipilih untuk menggantikan Jenderal Oleg Makarevich dalam posisi ini.
Angkatan bersenjata Rusia terbagi menjadi sekitar enam kelompok utama. Blogger militer "Operasi Z" mengatakan kelompok Dnieper dikerahkan di Ukraina selatan. Di sinilah pula Institut Studi Perang (USA) menyatakan pada 19 Oktober bahwa pasukan Ukraina telah menerobos garis pertahanan Rusia di tepi kiri, yaitu tepi selatan Sungai Dnieper.
Namun, Rusia saat itu mengatakan telah menggagalkan upaya Ukraina untuk menyeberangi sungai.
Para ahli khawatir Ukraina akan kehabisan amunisi pada tahun 2024
Dalam perkembangan terkait, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius memperingatkan bahwa negaranya "harus siap menghadapi risiko konflik" di Eropa.
Bapak Pistorius memperingatkan bahwa konflik di Ukraina dan situasi di Jalur Gaza akan berdampak pada masyarakat Jerman. Berlin perlu bertindak untuk mempertahankan diri.
Angkatan Darat Jerman baru saja diberi tambahan 100 miliar euro untuk upaya memodernisasi angkatan darat dan melengkapi pasukannya dengan senjata dan peralatan.
Menteri Pistorius berjanji bahwa tentara Jerman akan berada di tempat yang sama sekali berbeda setelah upaya reformasi selesai pada akhir dekade ini.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)