Ketua Komite Pertahanan Duma Negara (Majelis Rendah) Federasi Rusia, Bapak Andrei Kartapolov, menyatakan pada tanggal 28 September bahwa izin Barat bagi Ukraina untuk melakukan serangan senjata jarak jauh jauh di dalam wilayah Rusia dapat menjadi dasar penggunaan senjata nuklir menurut doktrin nuklir yang direvisi.
Ketua Komite Pertahanan Duma Negara (Majelis Rendah) Federasi Rusia, Bapak Andrei Kartapolov. (Sumber: duma.gov.ru) |
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengumumkan revisi doktrin nuklir, menekankan bahwa tindakan agresif oleh negara non-nuklir yang didukung oleh negara bersenjata nuklir akan dianggap sebagai tindakan agresi terhadap Rusia.
Putin juga mengumumkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir sebagai respons terhadap agresi terhadap Rusia dan Belarus, serta jika terjadi peluncuran rudal massal. Anggota Parlemen Kartapolov menjelaskan bahwa revisi doktrin nuklir Rusia akan membuatnya lebih fleksibel dan efektif, sejalan dengan realitas terkini.
Dalam perkembangan lain, saluran Telegram Ukraina, Legitimny, mengutip sumber terpercaya yang mengatakan bahwa badan intelijen Barat yakin Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis.
Menurut sumber, badan intelijen Barat telah memperingatkan kantor Presiden Zelensky dan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina (VSU) tentang kemungkinan serangan nuklir taktis terhadap Ukraina yang diduga sedang dipersiapkan Rusia.
Serangan tersebut akan menargetkan target seperti “jembatan, infrastruktur kereta api, bandara, pembangkit listrik tenaga termal, fasilitas penyimpanan gas bawah tanah, infrastruktur pelabuhan, dan jalan raya Ukraina,” dan bisa bersifat tunggal atau berskala besar.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nga-noi-co-the-su-dung-vu-khi-nhat-nhan-phuong-tay-canh-bao-ukraine-rang-moscow-dang-chuan-bi-288047.html
Komentar (0)