CHINA - “Kisah ibu ini telah menjadi inspirasi bagi kemampuan menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, dan studi untuk berjuang meraih gelar bergengsi dari universitas ternama,” komentar South China Morning Post.
Kisah seorang ibu berusia 53 tahun yang lulus dengan gelar Magister Administrasi Bisnis dari Universitas Fudan - salah satu sekolah paling bergengsi di Tiongkok dan Asia - telah menggemparkan media sosial Tiongkok, menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi banyak orang.
Perjalanan belajar di usia 53 tahun
Semuanya bermula ketika putri berusia 23 tahun itu membagikan video ibunya menghadiri upacara wisudanya di platform media sosial Weibo.

Menurut gadis itu, sang ibu mendaftar program Magister di Universitas Fudan pada tahun 2021 - universitas terkenal nomor 1 di Shanghai, bersaing dengan nama-nama besar seperti Universitas Tsinghua dan Universitas Peking.
Meskipun sibuk dengan pekerjaan penuh waktu dan mengurus keluarga, sang ibu tetap tekun meluangkan waktu 2 jam setiap malam untuk belajar. Putrinya bercerita: "Ibu saya selalu sangat fokus, tetapi tetap menjaga suasana hati yang nyaman dan bahagia selama waktu belajarnya. Untuk membantunya, saya dan ayah sering berbagi pekerjaan rumah."
Prestasi ibunya bahkan lebih luar biasa karena seluruh keluarganya memiliki gelar pascasarjana. Ayahnya lulus dari Universitas Teknologi Tiongkok Selatan, sementara ia sendiri kuliah di Universitas Tiongkok Hong Kong.
"Saya sangat bangga melihat ibu saya mewujudkan impiannya. Ini juga menjadi motivasi besar bagi saya dan keluarga untuk berusaha lebih keras dalam hidup," ungkapnya dengan bangga.
Kekaguman dari komunitas online
Kisah ini langsung menarik perhatian netizen Tiongkok. Banyak yang meninggalkan komentar positif di Weibo, memuji semangat dan tekad sang ibu.
"Orang tua adalah panutan terbesar bagi anak-anaknya. Hebat sekali dia membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar impian," tulis seseorang.
"Luar biasa! Kisah yang menginspirasi. Kamu pasti bisa, asalkan punya semangat dan ketekunan," komentar yang lain.
Kesuksesan tidak hanya diukur dari gelar, tetapi juga dari perjalanan yang telah kita lalui. Ibu saya telah membuktikan bahwa dengan tekad, semua impian dapat terwujud.
Faktanya, di masa lalu, orang tua di Tiongkok kerap kali menaruh harapan besar kepada anak-anaknya, menganggap kesuksesan anak-anaknya sebagai kebanggaan terbesar dalam hidup mereka.
Namun, kini tren ini perlahan berubah. Generasi muda tidak hanya bangga dengan prestasi mereka sendiri, tetapi juga peduli, mendorong, dan memiliki harapan positif terhadap orang tua mereka, mendorong mereka untuk mengejar impian mereka sendiri.
Kisah perempuan ini mencerminkan tren yang semakin umum di mana orang-orang memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi di usia yang lebih tua. Alih-alih menyelesaikan gelar di awal usia 20-an, mereka mengejar pembelajaran seumur hidup, kembali ke sekolah sambil menyeimbangkan karier, keluarga, dan tanggung jawab lainnya.
Seorang netizen berbagi cerita di Douyin (TikTok Tiongkok) tentang ayahnya yang meraih gelar doktor di usia 59 tahun. "Ketika ayah saya stres dengan studinya, saya dan ibu sering mengajaknya jalan-jalan untuk menghilangkan stres. Bagi saya, kebahagiaan terbesar adalah melihat ayah saya mewujudkan impiannya, yang bahkan membuat saya lebih bahagia daripada kesuksesan saya sendiri."
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/nguoi-me-53-tuoi-tu-hoc-tot-nghiep-mach-si-truong-top-chau-a-2366588.html










Komentar (0)