Pada tanggal 14 Januari, sebuah klip video beredar di media sosial yang merekam adegan di mana seorang pria tampak mabuk dan berulang kali diminta oleh petugas polisi lalu lintas untuk mengikuti tes breathalyzer, tetapi ia menolak untuk mematuhinya dan memohon belas kasihan.
Dalam klip tersebut, seorang petugas polisi lalu lintas yang bertugas meminta Tn. THH untuk menunjukkan SIM-nya dan mematuhi tes alkohol. Tn. H. menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan berbalik, menolak untuk mengikuti tes breathalyzer beberapa kali.
"Kali ke-11 saya meminta Tuan THH, seorang petugas pengadilan distrik Chau Phu, untuk memeriksa kadar alkohol Anda, apakah Anda mematuhinya?", kata petugas polisi lalu lintas dalam klip tersebut.
Tn. H. menutup mukanya dan memohon kepada polisi lalu lintas agar tidak meledakkan alat breathalyzer (Foto: Tangkapan Layar).
Menanggapi pertanyaan petugas polisi lalu lintas, Tn. H. menjawab: "Tolong selamatkan saya, Bung. Sudah terlambat, ini pelanggaran."
Meskipun diminta mengukur kadar alkoholnya lebih dari 15 kali, Tn. H. tetap menolak. Ketika polisi lalu lintas memintanya menunjukkan SIM-nya, Tn. H. menjawab: "Saya sudah menunjukkan kartu partai saya."
Polisi lalu lintas itu menekankan dan meminta untuk menunjukkan SIM-nya, bukan kartu partainya, tetapi Tuan H. terus memohon: "Tolong selamatkan saya."
Klip video tersebut terus menyebar dan menarik banyak perhatian publik.
Berbicara dengan reporter Dan Tri , Letnan Kolonel Tran Trong Toan, Kepala Polisi Distrik Chau Phu, mengonfirmasi bahwa pria mabuk yang muncul dalam klip di atas bukanlah petugas Pengadilan Distrik Chau Phu.
"Orang ini bukan petugas pengadilan, tetapi ke mana pun dia pergi, dia mengaku sebagai petugas pengadilan. Pasukan yang bertugas adalah pasukan patroli Provinsi An Giang ," ujar Letnan Kolonel Tran Trong Toan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)