Fluktuasi antara permintaan dan harga emas
Sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia , India mengalami peningkatan impor emas yang signifikan, meskipun harga logam mulia tersebut telah mencapai rekor tertinggi di atas $2.450 per ons. ANZ melaporkan bahwa dalam lima bulan pertama tahun ini, impor emas ke India meningkat sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 230 ton.
Menurut laporan ANZ, pergerakan antara permintaan dan harga emas sangat signifikan. Meskipun harga emas mencapai rekor tertinggi, permintaan tetap kuat.
Para ahli mencatat bahwa meskipun kenaikan harga sebelumnya sering kali disertai dengan penurunan permintaan, "sensitivitas" ini telah menurun selama setahun terakhir, yang menunjukkan stabilisasi permintaan emas di tengah fluktuasi harga di India. Oleh karena itu, proyeksi tersebut menunjukkan bahwa India dapat terus menjadi salah satu pendorong utama stabilitas harga emas di periode mendatang.
Faktor-faktor yang mendukung permintaan emas di India
Permintaan emas di India diperkirakan tetap kuat tahun ini, berkat faktor ekonomi dan cuaca yang menguntungkan.
Meskipun harga emas tinggi, peningkatan keuntungan modal dan pertumbuhan pendapatan telah mendorong permintaan emas. Meningkatnya pendapatan pribadi dan ekspansi ekonomi menempatkan India di jalur pertumbuhan berkelanjutan, yang diperkirakan akan meningkatkan pendapatan per kapita lebih dari 60% menjadi $4.000 pada tahun 2030, menurut para ahli dari ANZ.
Selain itu, ramalan musim hujan yang kuat dari bulan Juni hingga September juga akan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi warga India untuk memperoleh panen yang lebih baik, sehingga membantu mereka meningkatkan pendapatan untuk membeli lebih banyak emas.
Ekspektasi bahwa pemerintah akan mengurangi bea masuk impor emas juga diharapkan dapat membantu mengurangi biaya dan mendorong permintaan konsumen. "Jika ini terjadi, impor emas akan melonjak signifikan," ujar analis ANZ.
Selain itu, Bank Sentral India (RBI) juga telah mulai mendiversifikasi cadangan devisanya dengan membeli lebih banyak emas. Dengan pembelian emas sebanyak 37 ton pada paruh pertama tahun ini, bank tersebut telah menjadi pembeli emas terbesar kedua di dunia tahun ini, menggantikan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC).
Didukung oleh permintaan yang kuat di India dan perubahan kebijakan yang diantisipasi untuk mengurangi bea masuk emas, ANZ memperkirakan bahwa harga emas dapat mencapai $2.500 per ons pada akhir tahun, yang berpotensi menyoroti pentingnya India bagi pasar emas global bersama Tiongkok.
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/kinh-doanh/nhu-cau-vang-tai-an-do-tang-manh-ho-tro-gia-vang-tang-vot-thoi-gian-toi-1367041.ldo






Komentar (0)