Kesulitan, tantangan dan kemungkinan aksesi Vietnam terhadap Konvensi 87

Dalam konteks integrasi ekonomi internasional yang semakin mendalam, bergabung dengan Konvensi No. 87 tentang kebebasan berserikat Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) telah menjadi persyaratan mendesak bagi Vietnam.

Dalam konteks integrasi ekonomi internasional yang semakin mendalam, bergabung dengan Konvensi No. 87 tentang Kebebasan Berserikat Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menjadi persyaratan mendesak bagi Vietnam. (Sumber: ILO)

Konvensi ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi standar ketenagakerjaan internasional, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat Vietnam dalam melindungi hak-hak pekerja. Saat ini, Vietnam telah meratifikasi 7/8 konvensi dasar ILO, dan Konvensi No. 87 merupakan konvensi terakhir yang tersisa.

Konvensi 87 dengan jelas menjamin kebebasan berserikat dan keanggotaan serikat pekerja, yang memungkinkan mereka untuk bebas menentukan organisasi mereka sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Hal ini sangat penting dalam melindungi hak-hak pekerja yang sah dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil. Namun, Vietnam perlu mempertimbangkan secara cermat faktor-faktor politik dan sosial spesifik negara tersebut sebelum melanjutkan proses aksesinya.

Proses internalisasi Konvensi No. 87 dapat dilakukan dengan dua cara utama: pertama, dengan menerapkan ketentuan-ketentuan konvensi secara langsung ke dalam sistem hukum nasional, dan kedua, dengan mencatat dan menyesuaikan ketentuan-ketentuan tersebut dalam dokumen hukum yang berlaku. Aksesi terhadap Konvensi ini akan memerlukan amandemen sejumlah pasal dalam Kitab Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Serikat Pekerja untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan internasional.

Sementara ratifikasi Konvensi 87 membawa banyak manfaat, termasuk memperluas pasar dan memperkuat perlindungan hak-hak pekerja, ratifikasi juga menimbulkan banyak tantangan bagi sistem serikat pekerja saat ini.

Sistem serikat pekerja di Vietnam saat ini terkait erat dengan kepemimpinan Partai, dan munculnya banyak organisasi perwakilan pekerja baru dapat menyebabkan gangguan dalam hubungan ketenagakerjaan. Jika tidak dikelola dan dikoordinasikan dengan baik, persaingan antarorganisasi dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam lingkungan ketenagakerjaan.

Pembentukan serikat pekerja independen dapat menyebabkan "pluralisme serikat pekerja", yang akan memecah belah pekerja dan melemahkan peran serikat pekerja formal. Hal ini dapat mengancam stabilitas politik dan jaminan sosial negara.

Sejarah telah menunjukkan bahwa gerakan buruh yang tidak terkendali dapat menimbulkan konsekuensi serius, seperti yang terjadi di beberapa negara Eropa Timur.

Selain itu, dalam menghadapi rencana-rencana yang mengeksploitasi organisasi-organisasi perwakilan buruh untuk menyabotase Partai dan Negara, propaganda dan pendidikan bagi buruh tentang tujuan dan pentingnya berpartisipasi dalam serikat buruh resmi perlu diperkuat. Hal ini diperlukan untuk membantu mereka memahami dengan jelas risiko berpartisipasi dalam organisasi-organisasi yang tidak diketahui asal usulnya, serta mewaspadai ajakan dari kekuatan-kekuatan reaksioner.

Untuk mempersiapkan proses bergabung dengan Konvensi No. 87, Vietnam perlu mengembangkan peta jalan yang spesifik dan terperinci. Peta jalan ini tidak hanya mencakup penilaian dampak aksesi terhadap hubungan ketenagakerjaan dan organisasi serikat pekerja, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas politik negara.

Selain itu, amandemen dan penambahan peraturan perundang-undangan sangat penting untuk memfasilitasi pembentukan organisasi yang mewakili pekerja sesuai dengan persyaratan Konvensi.

Selain itu, penguatan dan pengembangan sistem serikat pekerja yang ada juga merupakan faktor yang tak terpisahkan. Organisasi serikat pekerja perlu diperkuat untuk menarik partisipasi pekerja, sekaligus memainkan peran penting dalam melindungi hak-hak mereka. Jika terorganisir dengan baik, sistem serikat pekerja Vietnam tetap dapat mendominasi representasi pekerja, bahkan ketika organisasi-organisasi baru bermunculan.

Dalam konteks globalisasi, pengakuan dan penerapan standar ketenagakerjaan internasional merupakan tren yang tidak dapat diubah. Vietnam perlu menetapkan tujuan dan peta jalan yang jelas untuk mengimplementasikan aksesi Konvensi No. 87 secara efektif, sekaligus memastikan stabilitas politik dan ekonomi domestik.

Sumber: https://baoquocte.vn/nhung-kho-khan-thach-thuc-va-kha-nang-gia-nhap-cua-viet-nam-doi-voi-cong-uoc-87-292784.html