Mobil yang banyak teknologinya belum tentu aman?

Teknologi yang berkembang pesat membantu mobil menjadi lebih modern dan praktis. Banyak fitur yang sebelumnya "eksklusif" untuk mobil mewah kini tersedia secara luas di lini mobil populer seperti lampu LED, dasbor digital, kamera 360 derajat, atau paket ADAS.

Namun, mobil dengan banyak teknologi belum tentu benar-benar aman. Menurut beberapa organisasi keselamatan mobil terkemuka di dunia , dilengkapi serangkaian fasilitas dan fitur bantuan mengemudi dapat membuat pengemudi lebih mudah kehilangan fokus, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Penyalahgunaan ADAS dapat mengganggu pengemudi.

Misalnya, ADAS - paket bantuan berkendara canggih dengan fitur-fitur seperti peringatan keluar jalur, bantuan menjaga jalur, pengereman mitigasi tabrakan, kendali jelajah adaptif... sekarang tersedia pada serangkaian model mobil populer yang dijual di Vietnam.

Yayasan AAA untuk Keselamatan Lalu Lintas melakukan studi percontohan terhadap 30 pengemudi yang mengendarai mobil berfitur ADAS di jalan raya selama enam hingga delapan minggu. Perilaku dan sikap pengemudi terhadap paket ADAS dievaluasi sebelum, selama, dan setelah berkendara.

Menurut hasil yang diumumkan oleh organisasi ini pada akhir September 2023, pengemudi secara bertahap semakin mahir menggunakan teknologi ADAS, tetapi jarang menggunakannya dalam situasi yang benar-benar membutuhkannya. Sebaliknya, mereka sering menggunakan fitur bantuan mengemudi di jalan raya dan dalam kondisi cuaca yang lebih baik.

Pengemudi yang menggunakan ADAS juga melaporkan tingkat stres yang lebih rendah dan peningkatan kenikmatan berkendara. Namun, setelah 6-8 minggu pengujian, frekuensi sistem peringatan gangguan pengemudi juga meningkat.

Kesimpulan yang dicapai oleh Yayasan AAA adalah, awalnya ketika menggunakan ADAS, pengemudi lebih fokus pada mengemudi dibandingkan dengan mobil tanpa ADAS. Namun, setelah beberapa minggu pengalaman, pengemudi mulai merasa nyaman, agak bergantung, dan melakukan lebih banyak hal pribadi saat mengemudi. Hal ini menyebabkan hilangnya konsentrasi dan peningkatan risiko kecelakaan.

Contoh lain adalah layar sentuh, yang sekarang diintegrasikan oleh banyak produsen mobil dengan serangkaian fitur penting dan sering digunakan seperti pengaturan AC, kontrol kursi...

Menurut Yayasan AAA, pengemudi yang menggunakan layar sentuh untuk melakukan hal-hal seperti mencari petunjuk arah atau mengirim pesan teks biasanya terganggu selama sekitar 40 detik. Sementara itu, studi menunjukkan bahwa orang yang mengalihkan pandangan dari jalan selama lebih dari dua detik setiap kalinya dua kali lebih mungkin mengalami kecelakaan.

Baru-baru ini, organisasi penilaian keselamatan mobil Euro NCAP mengatakan bahwa mobil yang dilengkapi layar sentuh yang menghilangkan sebagian besar tombol fisik akan menimbulkan banyak bahaya bagi pengguna karena mereka harus mengalihkan pandangan dari jalan untuk mengoperasikannya.

Mulai tahun 2026, jika tidak ada tombol fisik, tuas atau kenop untuk lampu sein, lampu darurat, klakson atau wiper, Euro NCAP akan menurunkan skor keselamatan.

Sumber: https://xe.baogiaothong.vn/o-to-nhieu-cong-nghe-chua-chac-da-an-toan-192240311140825235.htm