Presiden AS Donald Trump mengatakan militer AS mungkin akan terus menyerang pasukan Houthi di Yaman untuk beberapa waktu lagi, dengan mengatakan bahwa Houthi menginginkan perdamaian .
Pasukan keamanan Houthi di lokasi serangan udara AS di Sanaa (Yaman) pada 24 Maret.
Times of Israel pada tanggal 27 Maret mengutip Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa pasukan Houthi di Yaman "sangat menginginkan perdamaian" setelah lebih dari seminggu serangan udara AS.
"Houthi ingin melakukan sesuatu. Mereka ingin tahu, 'Bagaimana kita berhenti? Bagaimana kita bisa berdamai?' Houthi menginginkan perdamaian karena mereka telah dikalahkan. Houthi telah terpukul keras dan mereka ingin berunding damai," ujarnya.
Namun, Presiden AS mengatakan bahwa pasukan AS mungkin harus terus menyerang target Houthi di Yaman untuk beberapa waktu lagi.
"Pasukan Houthi telah menyebabkan kerusakan serius, menewaskan banyak orang dan menghancurkan banyak kapal, pesawat, dan kendaraan lainnya... Mereka diserang lebih ganas dari sebelumnya," ujarnya.
Pemimpin Houthi siap 'meningkatkan eskalasi' terhadap AS
Menurut Tuan Trump, serangan AS terhadap Houthi lebih berhasil dari yang diharapkan dan dapat berlanjut untuk waktu yang lama.
Ia juga membela Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth terkait penggunaan aplikasi pesan sipil oleh pejabat keamanan senior untuk membahas serangan udara terhadap Houthi.
Houthi tidak segera mengomentari pernyataan Trump.
Dalam perkembangan lain di Timur Tengah, Radio Al-Aqsa, yang dikelola oleh Hamas di Jalur Gaza, mengatakan juru bicara Abdel-Latif Al-Qanoua tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara.
Bapak Al-Qanoua tewas ketika tendanya terkena serangan udara di Jabalia. Beberapa orang terluka.
Sebelumnya, Israel menyerang dan membunuh dua tokoh Hamas lainnya: anggota kantor politik Hamas Ismail Barhoum dan pemimpin senior Salah al-Bardaweel.
Keduanya adalah anggota badan pembuat keputusan Hamas yang beranggotakan 20 orang, yang dikenal sebagai biro politik, yang mana 11 orang di antaranya telah tewas sejak permusuhan dimulai pada akhir tahun 2023, menurut sumber Hamas.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-noi-luc-luong-houthi-muon-hoa-binh-sau-khi-bi-my-khong-kich-185250327102219838.htm
Komentar (0)