Operasi-operasi ini dilakukan dalam rangka konferensi ilmiah tentang bedah robotik yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit K. Operasi-operasi ini dilakukan pada pasien-pasien kanker esofagus, lambung, dan rektum yang dirawat di Rumah Sakit K. Untuk setiap kasus, dokter berkonsultasi dan memutuskan rencana operasi yang sesuai dengan kondisi pasien, stadium kanker, dan tingkat metastasis.
Dokter di Rumah Sakit K melakukan operasi robotik untuk mengobati kanker pencernaan
Di antara mereka yang menjalani operasi terdapat seorang pasien perempuan berusia 71 tahun (di Nam Dinh ) yang menderita kanker lambung. Ia berkonsultasi dengan para ahli dan menjalani operasi laparoskopi robotik untuk mengangkat hampir seluruh lambung dan mengangkat kelenjar getah bening. Pasien lain, seorang pria berusia 52 tahun dari Hai Duong, menderita kanker rektum dan menjalani operasi laparoskopi 3D untuk mengangkat sebagian rektum, mengangkat kelenjar getah bening, dan melakukan anastomosis kolorektal rendah, yang membantu pasien menghindari kolostomi permanen.
Profesor Madya, Dr. Pham Van Binh, Wakil Direktur Rumah Sakit K, mengatakan bahwa operasi kanker pencernaan dengan robot memiliki banyak keunggulan dibandingkan operasi terbuka atau endoskopi konvensional, karena lengan robot yang sangat fleksibel dan gambar 3D membantu ahli bedah mengamati dengan jelas, melakukan pembedahan yang cermat, dan melakukan operasi yang akurat. Bagi pasien, operasi dengan robot memiliki banyak keunggulan yang jelas: memastikan estetika, trauma minimal, tanpa pendarahan, pereda nyeri maksimal, dan mengurangi masa rawat inap sekaligus memastikan hasil pengobatan kanker.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)