![]() |
Delegasi Ma Thi Thuy berbicara pada diskusi kelompok. |
Isi pembahasannya meliputi laporan kerja Presiden dan Pemerintah periode 2021-2026; rancangan laporan kerja Majelis Permusyawaratan Rakyat periode ke-15; laporan kerja Badan Pengawas Dewan Perwakilan Rakyat periode ke-15, Dewan Adat, Komite-Komite Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan Badan Pemeriksa Keuangan; laporan kerja Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung periode 2021-2026.
Para delegasi pada dasarnya menyetujui isi draf tersebut. Laporan tersebut disusun dengan cermat, komprehensif, terstruktur dengan jelas, dan sepenuhnya mencerminkan hasil kegiatan Majelis Nasional selama masa jabatannya, terutama menunjukkan semangat inovasi, keberanian, dan kecerdasan dalam menjalankan fungsi pembuatan konstitusi, legislasi, pengawasan tertinggi, dan memutuskan isu-isu penting negara.
Namun, melalui penelaahan terhadap rancangan laporan dan kegiatan praktis, delegasi Ma Thi Thuy memberikan komentar: Terkait dengan kerja legislatif, perlu dilakukan penilaian yang lebih mendalam terhadap dampak praktis sejumlah undang-undang penting seperti: Undang-Undang tentang Organisasi Pemerintahan dan Undang-Undang tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (yang telah diubah), terkait dengan penerapan model pemerintahan perkotaan, perampingan aparatur, desentralisasi, dan pendelegasian wewenang yang lebih kuat; Undang-Undang tentang Investasi Publik dan Undang-Undang tentang Lelang (yang telah diubah), dengan dampak pada efisiensi pencairan dan kualitas investasi infrastruktur; Undang-Undang tentang Transaksi Elektronik, Undang-Undang tentang Industri Teknologi Digital , terkait dengan transformasi dan inovasi digital.
Para delegasi meminta agar laporan tersebut secara jelas menyatakan hasil peninjauan dan penanganan konflik, tumpang tindih, dan kekurangan dalam sistem hukum ; mendefinisikan tanggung jawab antar lembaga dalam proses legislasi; dan mengembangkan peta jalan untuk mengubah dan mengkonsolidasi dokumen terkait guna memastikan konsistensi dan kelayakan. Pada saat yang sama, perlu dievaluasi efektivitas pengumpulan pendapat dari masyarakat, pakar, dan ilmuwan dalam proses pembentukan undang-undang, yang merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas legislasi di masa mendatang.
Terkait pekerjaan pengawasan, para delegasi menyarankan perlunya melengkapi data spesifik mengenai proporsi resolusi pengawasan yang telah sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah, kementerian, lembaga, dan daerah; menunjukkan secara jelas isi yang lambat diselesaikan, penyebab, dan tanggung jawabnya. Disarankan untuk membangun mekanisme pengawasan berkala dan pengawasan ulang terhadap kesimpulan dan resolusi pengawasan, untuk menghindari situasi "setelah pengawasan, dibiarkan begitu saja". Majelis Nasional dapat membangun basis data digital untuk melacak implementasi rekomendasi setelah pengawasan, yang akan membantu para delegasi, pemilih, dan lembaga terkait untuk dengan mudah memantau dan memperbarui kemajuan, memastikan publisitas dan transparansi.
Terkait metode operasional Majelis Nasional, delegasi mengusulkan agar dapat memenuhi tuntutan era digital, perlu melengkapi infrastruktur data, menjamin keselamatan dan keamanan, serta sekaligus terkoneksi dengan sistem operasional Pemerintah dan daerah.
Selain itu, perlu ditingkatkan kualitas diskusi dan debat di aula dan kelompok, serta mendorong peran proaktif delegasi dalam mengusulkan inisiatif legislatif dan rekomendasi pengawasan. Disarankan agar laporan ringkasan menganalisis secara jelas inovasi dalam proses, waktu sidang, formulir pemungutan suara, pengumpulan pendapat, dan sebagainya, untuk mengambil pelajaran bagi periode berikutnya.
Terkait kegiatan para deputi dan delegasi Majelis Nasional, delegasi Ma Thi Thuy menyarankan agar Majelis Nasional dan Komite Tetap Majelis Nasional memperhatikan alokasi sumber daya, sarana, dan kondisi operasional yang lebih besar bagi delegasi Majelis Nasional di provinsi-provinsi, terutama di wilayah pegunungan. Bersamaan dengan itu, terus berinovasi dalam bentuk kontak dengan pemilih, terkait topik, dialog langsung, dan penerapan teknologi digital untuk mendengarkan dan menyampaikan pendapat masyarakat secara lebih cepat.
Fotovoltaik
Sumber: https://baotuyenquang.com.vn/thoi-su-chinh-tri/202510/quan-tam-bo-tri-them-nguon-luc-phuong-tien-dieu-kien-hoat-dong-cho-doan-dbqh-cac-dia-phuong-59c545c/
Komentar (0)