Menurut Resolusi 27, 9 jenis tunjangan di bawah rezim gaji baru mulai 1 Juli meliputi tunjangan untuk posisi rangkap; senioritas yang melebihi kerangka kerja; tunjangan regional; tanggung jawab pekerjaan; mobilitas; insentif karier...

Sesuai dengan Resolusi 27-NQ/TW tahun 2018, Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas Perang dan Urusan Sosial mengatakan bahwa ada 9 jenis tunjangan di bawah rezim gaji baru mulai 1 Juli 2024.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas Perang dan Urusan Sosial, Resolusi 104/2023/QH15 tentang perkiraan anggaran negara untuk tahun 2024 menyatakan bahwa sumber pendanaan untuk reformasi gaji akan berasal dari akumulasi anggaran pusat, anggaran daerah dan sebagian yang diatur dalam perkiraan pengeluaran keseimbangan anggaran negara.
Resolusi itu juga menyebutkan penyesuaian pensiun, tunjangan asuransi sosial, tunjangan bulanan, tunjangan istimewa bagi orang berprestasi dan sejumlah kebijakan jaminan sosial yang saat ini dikaitkan dengan gaji pokok.
Mulai 1 Juli 2023, gaji pokok akan naik dari VND 1,49 juta/bulan menjadi VND 1,8 juta/bulan. Dengan reformasi gaji, sektor publik akan menghapus gaji pokok dan koefisien gaji. Gaji pokok ditetapkan dengan jumlah tertentu dalam tabel gaji yang baru.
Menurut Resolusi 27, 9 jenis tunjangan di bawah rezim gaji baru mulai 1 Juli, termasuk tunjangan untuk posisi rangkap; senioritas yang melampaui kerangka kerja; tunjangan regional; tanggung jawab pekerjaan; mobilitas; insentif karier; bekerja di daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat sulit; menurut klasifikasi unit administratif dan menurut klasifikasi unit layanan publik; diterapkan secara khusus pada angkatan bersenjata.
Sesuai dengan Resolusi 27, rezim tunjangan saat ini akan diatur ulang untuk memastikan bahwa total dana tunjangan mencapai maksimum 30% dari total dana gaji.
Tunjangan yang terus berlaku meliputi tunjangan untuk jabatan rangkap; senioritas yang melebihi kerangka kerja; tunjangan regional; tanggung jawab pekerjaan; mobilitas; layanan keamanan dan pertahanan dan khusus untuk angkatan bersenjata (angkatan darat, polisi, dan kriptografi).
Di samping itu, penggabungan tunjangan preferensial berdasarkan profesi, tunjangan tanggung jawab berdasarkan profesi, dan tunjangan bahan beracun dan berbahaya (secara kolektif disebut tunjangan jabatan) berlaku bagi pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil pada profesi dan pekerjaan dengan kondisi kerja di atas normal dan dengan kebijakan preferensial yang sesuai dari Negara ( pendidikan dan pelatihan, kesehatan, pengadilan, penuntutan, penegakan hukum sipil, inspeksi, pemeriksaan, audit, bea cukai, kehutanan, manajemen pasar, dan lain-lain).
Gabungkan tunjangan khusus, tunjangan daya tarik, dan tunjangan kerja jangka panjang di daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat sulit menjadi tunjangan kerja di daerah yang sangat sulit.

Resolusi 27 juga menghapuskan tunjangan senioritas (kecuali untuk militer, polisi, dan kriptografi untuk memastikan korelasi gaji dengan kader dan pegawai negeri sipil); tunjangan posisi kepemimpinan (karena peringkat gaji untuk posisi kepemimpinan dalam sistem politik); tunjangan untuk pekerjaan partai dan organisasi sosial-politik; tunjangan layanan publik (karena termasuk dalam gaji pokok); tunjangan beracun dan berbahaya (karena memasukkan kondisi kerja dengan faktor beracun dan berbahaya dalam tunjangan pekerjaan).
Resolusi 27 juga memiliki peraturan baru tentang tunjangan menurut klasifikasi unit administratif untuk tingkat komune, distrik dan provinsi; secara konsisten menerapkan alokasi dana tunjangan bulanan untuk pekerja non-profesional di tingkat komune, desa dan kelompok perumahan berdasarkan rasio pengeluaran rutin Komite Rakyat tingkat komune; pada saat yang sama, mengatur jumlah maksimum pekerja non-profesional menurut setiap jenis komune, desa dan kelompok perumahan.
Atas dasar itu, maka Panitia Rakyat tingkat kecamatan mengajukan kepada Dewan Rakyat tingkat yang sama untuk dibuatkan peraturan tersendiri tentang jabatan-jabatan yang berhak menerima tunjangan, dengan ketentuan bahwa satu jabatan dapat melaksanakan banyak pekerjaan, tetapi harus memperhatikan mutu dan ketepatan pelaksanaan pekerjaan.
Komentar (0)