Peraturan tentang jumlah kilometer untuk praktik mengemudi praktis untuk SIM B1 dan B2, terbaru 2023. (Sumber: TVPL) |
Peraturan terbaru tentang jumlah kilometer untuk pelajaran mengemudi praktis untuk lisensi B1, B2
Sesuai dengan Pasal 7 Pasal 1 Surat Edaran Nomor 04/2022/TT-BGTVT, jumlah kilometer untuk praktik mengemudi ditetapkan sebagai berikut:
NOMOR TT | ISI | UNIT PERHITUNGAN | KELAS SIM | |||
Kelas B1 | Kelas B2 | Kelas C | ||||
Pelajari transmisi otomatis | Pelajari mobil mekanik | |||||
1 | Jumlah kilometer latihan mengemudi di driving range/01 siswa | km | 290 | 290 | 290 | 275 |
2 | Jumlah kilometer praktik mengemudi di jalan/01 siswa | km | 710 | 810 | 810 | 825 |
Total kilometer latihan mengemudi/01 siswa | km | 1000 | tahun 1100 | tahun 1100 | tahun 1100 |
Berdasarkan peraturan di atas, jumlah kilometer khusus untuk pelajaran mengemudi praktis untuk lisensi B1 dan B2 adalah sebagai berikut:
(i) Untuk SIM B1 guna mempelajari kendaraan bertransmisi otomatis:
Total kilometer praktik mengemudi/01 siswa adalah 1000 km, termasuk:
- Jumlah kilometer latihan mengemudi di driving range/01 siswa: 290 km
- Jumlah kilometer praktik mengemudi di jalan/01 siswa: 710 km
(ii) Untuk SIM B1 untuk belajar kendaraan mekanik:
Total kilometer praktik mengemudi/01 siswa adalah 1100 km, termasuk:
- Jumlah kilometer latihan mengemudi di driving range/01 siswa: 290 km
- Jumlah kilometer praktik mengemudi di jalan/01 siswa: 810 km
(iii) Untuk SIM B2:
Total kilometer praktik mengemudi/01 siswa adalah 1100 km, termasuk:
- Jumlah kilometer latihan mengemudi di driving range/01 siswa: 290 km
- Jumlah kilometer praktik mengemudi di jalan/01 siswa: 810 km
Ada berapa kelas SIM?
Berdasarkan ketentuan Pasal 16 Surat Edaran 12/2017/TT-BGTVT, Surat Izin Mengemudi (SIM) diklasifikasikan sebagai berikut:
(1) Nilai A1 diberikan kepada:
- Pengemudi sepeda motor roda dua dengan kapasitas isi silinder 50 cm3 sampai dengan 175 cm3;
- Penyandang disabilitas yang mengendarai sepeda motor roda tiga untuk penyandang disabilitas.
(2) Kelas A2 diberikan kepada pengemudi sepeda motor roda dua dengan kapasitas isi silinder 175 cm3 atau lebih dan jenis kendaraan yang ditetapkan untuk SIM kelas A1.
(3) Kelas A3 diberikan kepada pengemudi untuk mengemudikan sepeda motor roda tiga, jenis kendaraan bermotor yang ditetapkan untuk SIM kelas A1 dan kendaraan sejenisnya.
(4) Kelas A4 diberikan kepada pengemudi untuk mengoperasikan traktor kecil dengan kapasitas beban sampai dengan 1.000 kg.
(5) Transmisi otomatis Kelas B1 diberikan kepada pengemudi non-profesional untuk mengemudikan jenis kendaraan berikut:
- Mobil otomatis dengan kapasitas hingga 9 kursi, termasuk kursi pengemudi;
- Truk, termasuk truk khusus dengan transmisi otomatis, dengan kapasitas beban desain kurang dari 3.500 kg;
- Mobil untuk penyandang cacat.
(6) Kelas B1 diberikan kepada pengemudi non-profesional untuk mengemudikan jenis kendaraan berikut:
- Mobil penumpang dengan jumlah tempat duduk sampai dengan 9 orang, termasuk tempat duduk pengemudi;
- Truk, termasuk truk khusus dengan kapasitas beban desain kurang dari 3.500 kg;
- Traktor menarik trailer dengan beban desain kurang dari 3.500 kg.
(7) Kelas B2 diberikan kepada pengemudi untuk mengoperasikan jenis kendaraan berikut:
- Kendaraan khusus dengan beban desain kurang dari 3.500 kg;
- Jenis kendaraan yang ditetapkan untuk SIM kelas B1.
(8) Kelas C diberikan kepada pengemudi untuk mengoperasikan jenis kendaraan berikut:
- Truk, termasuk truk khusus, kendaraan khusus dengan beban desain 3.500 kg atau lebih;
- Traktor yang menarik trailer dengan beban desain 3.500 kg atau lebih;
- Jenis kendaraan yang ditetapkan untuk SIM kelas B1, B2.
(9) Kelas D diberikan kepada pengemudi untuk mengoperasikan jenis kendaraan berikut:
- Mobil penumpang dengan 10 sampai 30 tempat duduk, termasuk tempat duduk pengemudi;
- Jenis kendaraan yang ditetapkan untuk SIM golongan B1, B2, dan C.
(10) Kelas E diberikan kepada pengemudi untuk mengoperasikan jenis kendaraan berikut:
- Mobil penumpang dengan lebih dari 30 tempat duduk;
- Jenis kendaraan yang ditetapkan untuk SIM golongan B1, B2, C, dan D.
(11) Orang yang mempunyai SIM golongan B1, B2, C, D, dan E pada saat mengemudikan kendaraan bermotor jenis tertentu diperbolehkan menarik gandengan tambahan dengan beban rencana tidak lebih dari 750 kg.
(12) Golongan F diberikan kepada orang yang memiliki Surat Izin Mengemudi golongan B2, C, D, dan E untuk mengemudikan mobil penumpang jenis tertentu yang menarik gandengan dengan daya angkut rencana lebih dari 750 kg, mobil gandengan, dan mobil penumpang dengan kereta gandeng, yang diatur secara khusus sebagai berikut:
- Kelas FB2 diberikan kepada pengemudi mobil untuk mengemudikan jenis kendaraan yang tercantum dalam SIM kelas B2 dengan gandengan dan untuk mengemudikan jenis kendaraan yang tercantum dalam SIM kelas B1 dan B2;
- Kelas FC diberikan kepada pengemudi mobil untuk mengemudikan jenis kendaraan yang tercantum dalam SIM Kelas C dengan gandengan, traktor penarik semi gandengan dan untuk mengemudikan jenis kendaraan yang tercantum dalam SIM Kelas B1, B2, C, dan Kelas FB2;
- Golongan FD diberikan kepada pengemudi mobil untuk mengemudikan jenis kendaraan bermotor yang tercantum dalam SIM golongan D dengan gandengan dan untuk mengemudikan jenis kendaraan bermotor yang tercantum dalam SIM golongan B1, B2, C, D, dan FB2;
- Kelas FE diberikan kepada pengemudi mobil untuk mengemudikan jenis kendaraan yang tercantum dalam SIM kelas E dengan gandengan dan untuk mengemudikan jenis kendaraan berikut: mobil penumpang dengan gandengan dan jenis kendaraan yang tercantum dalam SIM kelas B1, B2, C, D, E, FB2, FD.
(13) Kelas SIM yang digunakan untuk pengemudi bus tidur dan bus kota (untuk angkutan penumpang dengan bus) diterapkan sesuai dengan poin (9) dan (10) di atas. Jumlah kursi pada kendaraan dihitung berdasarkan jumlah kursi pada bus penumpang sejenis atau mobil berukuran setara yang hanya memiliki kursi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)