
Untuk memperlancar tugas pengamanan lalu lintas di jalan raya, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian, Kementerian Keamanan Publik telah memerintahkan jajaran Kepolisian Lalu Lintas di lingkungan Direktorat Lalu Lintas untuk berkoordinasi dengan satuan tugas fungsional 24/7 guna menindak tegas pelanggaran lalu lintas berupa: berhenti mendadak, parkir sembarangan, salah lajur, berpindah jalur tanpa memberi sinyal, ngebut, tidak menjaga jarak aman sesuai ketentuan.
Selama 5 hari, dari 16 hingga 20 Juli, di jalan raya, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian telah memasang kamera untuk merekam kendaraan yang melanggar peraturan lalu lintas. Hasilnya, 706 pelanggaran terdeteksi; 426 kasus dihentikan dan 280 kasus dilaporkan kepada pemilik kendaraan.
Denda diperkirakan lebih dari 2 miliar 496 juta VND. SIM dicabut dalam lebih dari 331 kasus, dan 2 kendaraan ditahan.
Beberapa pelanggaran utama: Pelanggaran batas kecepatan: 206 kasus; Berhenti dan parkir yang melanggar peraturan: 124 kasus; Mengemudi di jalur darurat: 28 kasus; Mengemudi di bagian jalan atau jalur yang salah: 66 kasus; Berpindah jalur yang melanggar peraturan: 240 kasus; Menghindari dan menyalip: 13 kasus; dan tindakan-tindakan berikut: Menaikkan dan menurunkan penumpang yang melanggar peraturan; memasuki jalan terlarang; mundur; tidak mematuhi peraturan saat memasuki jalan raya...
Selain itu, Tim Jalan Tol telah melakukan sosialisasi kepada 3.250 kendaraan yang berpartisipasi dalam lalu lintas di rute tersebut, membagikan 598 selebaran, memberikan bantuan kepada 46 kendaraan yang mengalami masalah lalu lintas, dan memasang stiker reflektif pada 643 kendaraan. Tim juga menerima 8 laporan dari masyarakat melalui hotline 1900.8099.

Ke depannya, untuk meningkatkan efektivitas yang telah dicapai, perwakilan dari Departemen Lalu Lintas Kepolisian mengatakan bahwa mereka akan terus menempatkan petugas untuk mendata kendaraan yang melanggar di jalan raya untuk ditangani. Pelanggaran akan ditangani secara tegas sesuai ketentuan hukum, dengan semangat "Supremasi hukum, tidak ada daerah terlarang, tidak ada pengecualian".
Pada saat yang sama, teruslah menyebarluaskan dan mendukung kendaraan yang bermasalah, dan menempelkan stiker reflektif pada kendaraan yang berpartisipasi dalam lalu lintas di rute tersebut...
Sumber
Komentar (0)