Menurut perwakilan Rumah Sakit K, dalam dua hari pertama tahun 2025, lebih dari 20.000 pasien kanker tidak perlu mengajukan rujukan untuk melanjutkan perawatan.
Menurut perwakilan Rumah Sakit K, dalam dua hari pertama tahun 2025, lebih dari 20.000 pasien kanker tidak perlu mengajukan rujukan untuk melanjutkan perawatan.
Surat Edaran 01/2025/TT-BYT menambahkan daftar 62 penyakit kritis, penyakit langka, dan penyakit yang memerlukan pembedahan atau teknologi tinggi. Jika pasien didiagnosis pada tahap awal, mereka akan mendapatkan 100% manfaat asuransi kesehatan jika berobat ke fasilitas medis spesialis tanpa rujukan. Penyakit-penyakit dalam daftar ini meliputi kanker, penyakit metabolik langka, penyakit saraf, penyakit kardiovaskular, dan penyakit langka lainnya.
Surat Edaran 01 merupakan langkah maju yang besar dalam penerapan polis asuransi kesehatan, membantu pasien mengakses perawatan tepat waktu dengan mudah tanpa harus khawatir tentang prosedur rujukan. |
Khususnya, pasien dengan kanker seperti keganasan pankreas, timoma, keganasan jantung, pleura, serta keganasan tulang dan tulang rawan tidak perlu lagi meminta surat rujukan ketika berobat ke rumah sakit spesialis terkemuka seperti Rumah Sakit K. Hal ini merupakan peningkatan signifikan yang membantu mengurangi prosedur administratif dan pasien dapat mengakses perawatan dengan cepat.
Menurut perwakilan Rumah Sakit K, dalam dua hari pertama tahun 2025, lebih dari 20.000 pasien kanker tidak perlu mengajukan rujukan untuk melanjutkan perawatan. Hal ini merupakan bukti nyata efektivitas langsung Surat Edaran 01 dalam meningkatkan hak-hak pasien kanker sekaligus meminimalkan prosedur administratif.
Ini juga merupakan langkah maju yang besar dalam penerapan polis asuransi kesehatan, membantu pasien mengakses perawatan tepat waktu dengan mudah tanpa harus khawatir tentang prosedur rujukan.
Wakil Menteri Kesehatan Tran Van Thuan mengatakan Surat Edaran 01 menggantikan Surat Edaran 40/2015/TT-BYT, membantu mengatasi kesulitan dan hambatan dalam pemindahan fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis.
Surat edaran baru ini sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan dan Undang-Undang Jaminan Kesehatan. Hal ini akan menciptakan koridor hukum yang sinkron dan efektif untuk menerapkan polis asuransi kesehatan bagi lebih dari 13.000 fasilitas pemeriksaan dan pengobatan kesehatan di seluruh Indonesia.
Daftar 62 penyakit dalam Surat Edaran 01 mencakup penyakit-penyakit seperti meningitis tuberkulosis, meningioma tuberkulosis, kanker ganas seperti keganasan pankreas, timoma, tumor ganas jantung, pleura, tulang, dan tulang rawan, serta penyakit metabolik langka seperti diabetes dengan berbagai komplikasi, sindrom mielodisplastik, gangguan metabolisme asam amino dan asam lemak, serta penyakit neurologis dan kardiovaskular. Penyakit-penyakit ini akan ditanggung 100% oleh asuransi kesehatan ketika pasien berobat ke fasilitas medis spesialis tanpa rujukan.
Pasien dengan penyakit dalam daftar ini akan menikmati manfaat asuransi kesehatan sejak pemeriksaan pertama, membantu mereka mengurangi prosedur administratif dan segera mengakses perawatan di fasilitas medis khusus.
Ibu Tran Thi Trang, Direktur Departemen Asuransi Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa Surat Edaran 01 memiliki peraturan tentang daftar penyakit yang tidak memerlukan rujukan.
Pasien hanya perlu didiagnosis dengan penyakit ini di fasilitas medis primer dan akan diizinkan pergi ke fasilitas medis spesialis tanpa rujukan.
Kementerian Kesehatan juga mewajibkan fasilitas kesehatan untuk mempublikasikan fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis dasar dan khusus agar pasien dapat secara proaktif memilih dan memastikan hak-hak mereka saat berpartisipasi dalam asuransi kesehatan. Hal ini membantu masyarakat mengakses layanan medis dengan mudah dan menerima perawatan medis terbaik.
[iklan_2]
Sumber: https://baodautu.vn/tang-quyen-loi-cho-benh-nhan-mac-cac-benh-hiem-ngheo-d238175.html
Komentar (0)