Menurut Ketua Asosiasi Realtors Vietnam (VARS) Nguyen Van Dinh, pasar real estat ritel akan menjadi semakin bergairah, dengan pasokan baru dan rencana pengembangan dari pengecer internasional.
Data riset VARS menunjukkan bahwa pasar real estat ritel Vietnam terus berkembang, baik dari segi skala maupun kualitas. Tingkat hunian ruang ritel di pusat perbelanjaan di kota-kota besar melebihi 90%. Kebutuhan akan kehadiran dan ekspansi merek internasional di tengah terbatasnya ruang komersial berkualitas tinggi terus mendorong kenaikan harga sewa.
Industri ritel pulih dengan cepat

Ritel merupakan salah satu sektor ekonomi paling dinamis di Vietnam, mempertahankan tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dan impresif selama beberapa dekade. Di saat yang sama, ritel merupakan salah satu sektor dengan tingkat pemulihan paling pesat meskipun terdampak pandemi secara signifikan.
Sejak awal tahun 2022, setelah periode pembatasan sosial yang panjang akibat pandemi COVID-19, industri ritel telah pulih dengan cepat melalui berbagai upaya untuk memanfaatkan peluang dan memilih lokasi yang tepat untuk strategi jangka panjang di pasar ritel raksasa dunia di Vietnam, terutama ketika harga sewa baru mulai sedikit meningkat. Sepanjang tahun 2022, total penjualan ritel barang dan jasa konsumen diperkirakan mencapai VND 5.679,9 triliun, meningkat 19,8% dibandingkan tahun 2021 dan 15% dibandingkan tahun 2019—tahun sebelum pandemi COVID-19.
Pada tahun 2023, total penjualan eceran barang dan jasa konsumen atas dasar harga berlaku diperkirakan mencapai VND 6.231,8 triliun, naik 9,6% dibandingkan tahun 2022. Pada triwulan pertama tahun 2024, total penjualan eceran barang dan jasa konsumen atas dasar harga berlaku diperkirakan mencapai VND 1.537,6 triliun, naik 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Di pasar Hanoi, harga sewa lantai dasar pada tahun 2023 mencatat peningkatan sekitar 10% dibandingkan kuartal sebelumnya dengan tingkat hunian yang stabil; pasar di Kota Ho Chi Minh juga mencatat pertumbuhan dengan penyewa besar yang memimpin permintaan pasar.
Menarik banyak perusahaan besar untuk berinvestasi
Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, pasar real estat ritel Vietnam membuka serangkaian peluang baru bagi para investor dan pelaku bisnis di industri ini, terutama jaringan supermarket, toko serba ada, dan merek fesyen, dari segmen berbiaya rendah hingga mewah - yang masih sangat terbatas dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini.

“Pasar real estat ritel akan semakin dinamis, dengan pasokan baru dan rencana pengembangan dari peritel internasional,” ujar Bapak Nguyen Van Dinh, Ketua VARS.
Central Retail (Thailand) menyatakan akan memperluas titik penjualannya dari 40 provinsi dan kota saat ini menjadi 55 provinsi dan kota di seluruh negeri. Senada dengan itu, Aeon Group (Jepang) juga berencana untuk membangun 16 proyek lagi di Vietnam mulai sekarang hingga tahun 2025, termasuk 3-4 proyek di Hanoi. Bersamaan dengan itu, perusahaan akan meluncurkan model ritel baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, yang akan menciptakan momentum untuk pengembangan di masa mendatang.
FujiMart Vietnam System, jaringan supermarket patungan antara BRG Group (Vietnam) dan Sumitomo Corporation (Jepang), juga menargetkan mencapai total 50 supermarket pada tahun 2028. Kehadiran merek-merek fesyen dari segmen kelas atas hingga terjangkau seperti Uniqlo, Muji, Dior, dan Cartier dalam beberapa tahun terakhir lebih ramai dari sebelumnya.
Menganalisis pasar real estat ritel Vietnam, Bapak Nguyen Van Dinh mengatakan bahwa pasar ini masih sangat menarik dengan banyak ruang dan potensi pengembangan. Oleh karena itu, beliau menyoroti empat hal spesifik, termasuk:
Pertama, pertumbuhan pesat populasi dan pendapatan perkotaan telah menciptakan permintaan yang besar akan properti, terutama di sektor ritel, karena masyarakat mencari tempat tinggal dan ruang belanja yang lebih nyaman. Pertumbuhan kota-kota besar seperti Hanoi dan Kota Ho Chi Minh tidak hanya menghadirkan peluang bagi pengembang properti, tetapi juga pasar potensial bagi merek-merek ritel untuk memperluas bisnis dan mengembangkan proyek properti baru.
Kedua, Vietnam sedang menyaksikan perkembangan kota-kota besar seperti Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Da Nang, dan wilayah-wilayah satelitnya seiring dengan kebijakan investasi untuk meningkatkan infrastruktur transportasi, termasuk proyek jalan raya dan kereta api perkotaan, yang memfasilitasi perjalanan dan konektivitas antarwilayah perkotaan yang lebih nyaman. Perkembangan ini tidak hanya menciptakan peluang bagi proyek-proyek real estat baru, tetapi juga membuka potensi bagi bisnis ritel untuk memperluas jaringan toko dan bisnis mereka.
Ketiga, memainkan peran penting dalam perekonomian Vietnam, dengan tujuan menjadi sektor ekonomi utama, perkembangan industri pariwisata menciptakan peluang baru bagi pasar properti ritel. Kawasan wisata yang berkembang seperti Phu Quoc, Nha Trang, Da Nang, dan sebagainya semakin menarik perhatian investor dan bisnis ritel dengan potensi pengembangan jangka panjang.
Keempat, konsumen Vietnam semakin cerdas dan menuntut pengalaman berbelanja. Mereka tidak hanya mencari produk berkualitas, tetapi juga menuntut variasi dan kemudahan dalam berbelanja. Hal ini menciptakan peluang bagi merek ritel untuk mengembangkan model bisnis baru, termasuk pusat perbelanjaan terpadu, area hiburan dan makan khusus, serta toko pengalaman produk.
Dapat dilihat bahwa pasar real estat ritel di Vietnam bukan hanya peluang bisnis, tetapi juga bagian penting dari pembangunan ekonomi berkelanjutan. Memahami tren dan peluang di pasar akan membantu bisnis memanfaatkan potensi dan meraih kesuksesan di masa depan.
Menurut Surat Kabar Elektronik Partai Komunis Vietnam
Sumber
Komentar (0)