Perdana Menteri Inggris mengatakan siap mengirim pasukan ke Ukraina jika diperlukan

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan dia siap mengirim pasukan ke Ukraina jika perlu jika kesepakatan dicapai untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.

Tepat sebelum pertemuan darurat para pemimpin Eropa pada 17 Februari, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan dia siap dan bersedia mengirim pasukan Inggris ke Ukraina untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian .

Dalam artikel yang diterbitkan di The Daily Telegraph, Perdana Menteri Starmer menyatakan bahwa Inggris siap memainkan peran utama dalam pertahanan dan keamanan Ukraina, berjanji untuk menyumbang £3 miliar ($3,77 miliar) setahun hingga 2030.

Tn. Zelensky mengakui bahwa Ukraina 'akan kesulitan bertahan hidup' tanpa dukungan militer AS.

Berakhirnya konflik “jika terjadi, tidak bisa hanya menjadi gencatan senjata sementara sebelum Rusia menyerang lagi,” tegas Starmer.

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak sekutu Eropa untuk mengadakan pertemuan puncak darurat di Paris untuk membahas langkah selanjutnya terkait Ukraina, setelah AS mengirim pesan bahwa mereka akan bernegosiasi dengan Rusia tanpa Eropa, bahkan Ukraina.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer

Pertemuan yang dipimpin oleh Bapak Macron ini diperkirakan akan dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, serta para pemimpin Eropa lainnya. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte juga diperkirakan akan hadir. Tujuan konferensi ini adalah untuk membahas cara mempertemukan mitra yang terlibat dalam perdamaian dan keamanan di Eropa.

Sementara itu, para pejabat AS dilaporkan sedang menuju Arab Saudi untuk mempersiapkan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump telah meyakinkan Ukraina bahwa ia akan diundang dalam perundingan tersebut, tetapi belum jelas apakah Eropa akan diundang.

Sky News mengutip seorang pejabat Ukraina yang mengatakan bahwa delegasi negara itu berada di Arab Saudi untuk membuka jalan bagi kunjungan Presiden Zelensky.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan dalam wawancara dengan CBS News pada 16 Februari bahwa Ukraina dan Eropa akan terlibat dalam negosiasi substantif untuk mengakhiri konflik.

"Pada akhirnya, akan tiba saatnya jika ada negosiasi yang nyata, Ukraina akan terlibat karena mereka diserang dan Eropa akan terlibat karena mereka memberi sanksi kepada Putin dan Rusia. Tapi kita belum sampai di sana," kata Rubio.

Sumber: https://thanhnien.vn/thu-tuong-anh-noi-san-sang-dua-binh-si-sang-ukraine-neu-can-185250217064858804.htm