Selama pertemuan, dalam suasana hangat dan bersahabat, kedua belah pihak menyatakan kegembiraan mereka bahwa persahabatan tradisional yang istimewa, dukungan komprehensif, dan kerja sama antara Vietnam dan Kuba terus diperkuat, dipromosikan, dan dikembangkan secara luas.
Perdana Menteri bertemu dengan Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel.
Perdana Menteri menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada Kuba atas keberhasilan penyelenggaraan KTT G77 tentang Perubahan Iklim dalam kerangka COP28. Partai, Negara, Pemerintah, Majelis Nasional , dan rakyat Vietnam selalu menghargai, menjaga, dan bertekad untuk lebih memperdalam hubungan solidaritas dan kerja sama komprehensif tradisional antara Vietnam dan Kuba, berdiri berdampingan dalam mendukung perjuangan revolusioner yang adil dari rakyat Kuba.
Kepala Pemerintahan menegaskan bahwa sikap konsisten Vietnam adalah menentang tindakan embargo sepihak terhadap Kuba. Pada saat yang sama, beliau dengan hormat menyampaikan salam dari Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong dan Presiden Vo Van Thuong kepada Bapak Miguel Díaz-Canel dan undangan kepada para pemimpin Partai dan Negara Kuba untuk mengunjungi Vietnam.
Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan rakyat Vietnam atas dukungan berharga mereka dalam membantu Kuba mengatasi kesulitan dalam pembangunan sosial-ekonomi.
Bapak Miguel Díaz-Canel menilai hubungan Kuba-Vietnam sebagai simbol yang indah, yang dipelihara dengan cermat oleh Presiden Fidel Castro, Presiden Ho Chi Minh, dan generasi pemimpin berturut-turut dari kedua negara selama beberapa periode. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Partai, Negara, dan rakyat Vietnam atas sambutan hangat yang diberikan kepada kunjungan Ketua Majelis Nasional Kuba, Esteban Lazo, pada bulan September, untuk memperingati ulang tahun ke-50 kunjungan Fidel Castro ke zona yang dibebaskan di Quang Tri.
Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat koordinasi posisi dan pertukaran kontak di forum multilateral, sebuah tradisi yang baik antara kedua negara. Pada saat yang sama, mereka akan bekerja sama lebih erat untuk mempromosikan kerja sama ekonomi, investasi, dan perdagangan, termasuk kerja sama pertanian, untuk menjamin ketahanan pangan.
Tautan sumber










Komentar (0)