Itulah tadi sharing mengenai usulan penambahan 2 hari libur lagi dalam rangka Hari Nasional yang disampaikan Wakil Presiden Konfederasi Umum Buruh Vietnam Ngo Duy Hieu pada acara jumpa pers penyampaian hasil Kongres ke-13 Serikat Buruh Vietnam usai sidang penutupan pagi tadi, 3 Desember.
Bapak Ngo Duy Hieu menyampaikan informasi mengenai usulan penambahan 2 hari libur pada Hari Nasional bagi pekerja.
Pada sesi penutupan, Konfederasi Buruh Vietnam menyampaikan 8 rekomendasi dari para pekerja kepada para pemimpin partai dan negara. Salah satu rekomendasi yang mendapat perhatian adalah penambahan 2 hari libur pada Hari Nasional.
Menjelaskan hal ini, Bapak Hieu mengatakan: "Sebelumnya, ketika memberikan pendapat tentang Undang-Undang Ketenagakerjaan, Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial memberikan informasi tentang jumlah hari libur di dunia dan negara-negara Asia Tenggara. Saat ini, sebagian besar negara-negara tersebut memiliki 15-16 hari libur dan hari libur dalam setahun, sementara Vietnam hanya memiliki 11 hari libur. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang perlunya menambah jumlah hari libur."
Menurut Bapak Hieu, ketika Konfederasi Buruh Vietnam turun ke lapangan untuk mengamandemen Undang-Undang Ketenagakerjaan, banyak aksi buruh yang sangat sederhana namun sangat emosional. "Ada buruh yang menitikkan air mata ketika menyampaikan keinginan mereka untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah pada hari pertama sekolah. Bagi buruh yang bekerja shift atau di jalur perakitan, jika hari itu bukan hari libur, ini hanyalah mimpi. Memahami keinginan para buruh, kami mengusulkan penambahan hari libur pada tanggal 2 September, yang dikaitkan dengan hari pertama sekolah untuk mewujudkan keinginan ini."
Bapak Hieu mengutip: "Tiongkok memiliki libur satu minggu penuh untuk Hari Nasional, yang juga menjadi acuan berharga bagi Vietnam dalam memilih hari libur. Ketika kehidupan para pekerja semakin membaik setiap harinya, dan pendapatan mereka semakin tinggi, mengangkat isu penambahan hari libur menjadi hal yang penting."
Menurut Bapak Hieu, mengantar anak-anak ke sekolah untuk upacara pembukaan merupakan wujud kemanusiaan, sekaligus mempererat ikatan antara orang tua dan anak. "Kita perlu segera menambah jumlah hari libur bagi pekerja, mengingat jumlah hari libur di sana lebih sedikit dibandingkan di kawasan ini dan perekonomian Vietnam sedang tumbuh," ujar Bapak Hieu.
Wakil Presiden Konfederasi Buruh Vietnam juga mengatakan bahwa pada kenyataannya, bekerja keras tidak selalu meningkatkan pendapatan. Dalam konteks saat ini, perlu untuk meningkatkan keterampilan pekerja, menerapkan teknologi informasi, manajemen bisnis yang lebih baik... dan tidak meletakkan semua produktivitas dan hasil kerja di pundak pekerja.
"Kami berpendapat bahwa dalam revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan sesegera mungkin, atau bahkan tanpa menunggu revisi, kita dapat memilih peraturan yang mendesak, termasuk mengurangi jam kerja resmi dan menambah jumlah hari libur bagi pekerja. Bagi pekerja, menghabiskan waktu bersama keluarga juga berarti menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka. Artinya, kita memikirkan generasi masa depan bangsa, memikirkan sumber daya manusia jangka panjang," tegas Bapak Hieu.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)