Berbicara di Baghdad (Irak) dalam lawatan luar negeri pertamanya sejak menjabat, Bapak Pezeshkian mengatakan: "Entitas Israel melakukan pembantaian terhadap perempuan, anak-anak, remaja, dan lansia. Mereka mengebom rumah sakit dan sekolah."
“Semua kejahatan ini dilakukan dengan menggunakan amunisi dan bom Eropa dan Amerika,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di istana pemerintah di Baghdad, Irak, 11 September. Foto: AP
Kunjungan Presiden Pezeshkian ke ibu kota Irak, Baghdad, memiliki arti penting bagi kedua negara.
Bagi Iran, hubungan dengan Irak penting karena alasan ekonomi, politik , dan agama. Sementara itu, Irak sedang berusaha menyeimbangkan hubungannya dengan Iran, yang mendukung milisi Syiah yang kuat di negara itu, dan dengan Amerika Serikat, yang menempatkan 2.500 pasukan di Irak untuk memerangi sisa-sisa kelompok ekstremis Negara Islam (IS).
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan kedua negara tetangga menandatangani 14 nota kesepahaman untuk meningkatkan hubungan pada 11 September. Ia juga berjanji bahwa wilayah udara Irak tidak akan digunakan untuk menyerang Republik Islam Iran.
Irak juga membutuhkan hubungan yang erat untuk menjaga pasokan gas alam Baghdad yang diimpor dari Iran untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Tn. Pezeshkian berharap kunjungan tersebut akan memperkuat hubungan antara Teheran dan Baghdad karena ketegangan regional semakin mengancam untuk menyeret kedua negara ke dalam konflik yang semakin meluas di Timur Tengah.
Ngoc Anh (menurut AP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-thong-iran-chi-trich-phuong-tay-vi-ung-ho-israel-trong-cuoc-chien-o-gaza-post312022.html






Komentar (0)