Pada 17 Juli, Presiden Vladimir Putin menyarankan agar bank-bank Rusia beralih menggunakan rubel digital dalam skala yang lebih besar.
Presiden Rusia mengusulkan peningkatan penggunaan rubel digital. (Sumber: coingeek.com) |
Berbicara dalam rapat pemerintah yang membahas isu-isu ekonomi , Presiden Putin menekankan: “Sekarang kita perlu mengambil langkah selanjutnya, yaitu bergerak menuju implementasi rubel digital yang luas dan komprehensif dalam perekonomian, aktivitas ekonomi, dan sektor keuangan.”
Menurutnya, rubel digital telah beredar di Rusia sejak tahun lalu. Namun, mekanisme penggunaan mata uang ini masih dalam tahap uji coba.
Saat ini, rubel digital digunakan oleh 12 bank, 600 individu, dan 22 perusahaan komersial di 11 kota. Sekitar 27.000 transfer dan lebih dari 7.000 pembayaran barang dan jasa telah dilakukan dalam rubel digital.
Karena koin telah menunjukkan fungsionalitas penuh selama fase “percontohan”, sekarang saatnya untuk beralih ke penerapan skala penuh.
Presiden Putin juga mengatakan bahwa penambangan mata uang kripto di Rusia perlu diatur oleh hukum.
“Tanpa listrik gratis, jika ‘dipilih’ oleh pertambangan, bisnis baru, kawasan pemukiman, dan fasilitas sosial akan menghadapi gangguan pasokan dan kekurangan listrik,” ujarnya.
Pemimpin Rusia juga menekankan perlunya membuat “keputusan yang tepat dan tepat waktu, termasuk keputusan sistemik, di tingkat hukum federal.”
* Pada hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengumumkan bahwa negaranya dapat menjual gas alam cair (LNG) meskipun ada sanksi terhadap sektor energi.
"Tentu saja, karena ada permintaan untuk sumber daya LNG dan permintaan global terhadapnya terus meningkat, LNG akan dijual dan Rusia akan mencapai kesepakatan dengan mitra," ujar Novak kepada TASS di sela-sela Forum Investasi Kaukasus.
Wakil Perdana Menteri Novak mencatat bahwa di sektor LNG “akan ada kesulitan yang perlu diatasi”.
Menurutnya, pasar LNG di Rusia terus beroperasi dengan sukses dan berkembang, menciptakan teknologi-teknologi modern. Moskow menganggap sanksi Uni Eropa (UE) baru-baru ini terhadap sektor LNG ilegal.
Wakil Perdana Menteri Rusia mengkritik sanksi Uni Eropa, dengan mengatakan sanksi tersebut akan memperburuk situasi negara-negara pelaksana dan memengaruhi konsumen energi di Eropa.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-putin-de-nghi-su-dung-dong-ruble-ky-thuat-so-nga-tuyen-bo-van-ban-lng-khong-mang-trung-phat-cua-eu-279111.html
Komentar (0)