YEN BAI Bila menggunakan masukan biologis, cacing tanah dalam tanah bertambah banyak, porositas membaik, tanaman tumbuh baik, dan banyak biaya berkurang.
YEN BAI Bila menggunakan masukan biologis, cacing tanah dalam tanah bertambah banyak, porositas membaik, tanaman tumbuh baik, dan banyak biaya berkurang.
Kebun jeruk bali milik keluarga Bapak Nguyen Xuan Bien di Desa Khe But, Kecamatan Lam Giang (Van Yen, Yen Bai ) telah berubah drastis sejak penerapan teknik pertanian organik. Tanah menjadi gembur, jumlah cacing tanah di dalam tanah meningkat secara signifikan; produktivitas dan kualitas buah terus meningkat.
Menanam jeruk bali organik membantu Bapak Bien mengurangi biaya dan tenaga kerja, serta menjamin kesehatan. Foto: Kien Trung.
Pak Bien bercerita bahwa kebun jeruk bali keluarganya mengelilingi area permukiman. Sebelumnya, seluruh area tersebut digunakan untuk menanam lengkeng, sehingga banyak pupuk dan pestisida kimia yang digunakan. Seiring waktu, kesehatan anggota keluarga pun terganggu. Nutrisi dari pupuk hanya cukup untuk menyuburkan tanaman, tanah tidak diperkaya dengan nutrisi organik, sehingga menjadi semakin keras. Meningkatnya serangan hama dan penyakit menyebabkan hasil dan kualitas leci menurun dan biaya produksi meningkat.
Pada tahun 2019, setelah belajar dan mengumpulkan pengetahuan, Bapak Bien dengan berani menebang semua pohon lengkeng dan beralih menanam jeruk bali. Pada tahun 2022, beliau beralih ke pertanian organik, mengganti pupuk kimia dengan pupuk kandang ayam yang dikomposkan dengan mikroorganisme (dibeli di peternakan), dan menggunakan produk biologis untuk mengusir dan mencegah hama, alih-alih pestisida.
Menurut Bapak Bien, pada tahap awal konversi, keluarganya masih harus menggunakan sedikit pupuk NPK untuk mencegah tanaman mengalami syok nutrisi sambil menunggu perbaikan tanah. Setelah kondisinya stabil, beliau beralih menggunakan pupuk hayati saja.
Untuk mencegah pupuk organik tercuci dan meresap jauh ke dalam tanah, keluarga mengemas kompos ke dalam karung, melubanginya, dan menempatkannya 3-4 meter dari pangkal pohon (pastikan satu karung per pohon). Selain itu, gunakan produk biologis untuk mengusir kutu busuk. Beberapa objek seperti lalat buah, laba-laba kecil, penggerek daun, dll. menggunakan perangkap umpan untuk mengendalikannya.
Menurut Bapak Nguyen Xuan Bien, dengan beralih ke pertanian organik, jumlah cacing di dalam tanah meningkat dan kegemburan tanah pun membaik. Foto: Trung Quan.
Dengan metode ini, kebun jeruk bali kini telah memasuki fase stabil. Secara kasat mata, kita dapat melihat bahwa jumlah cacing tanah meningkat, tanah menjadi gembur, hama dan penyakit tanaman berkurang, dan biaya produksi pun berkurang secara signifikan.
“Rata-rata, setiap tahun pohon jeruk bali hanya menghabiskan 1 kantong pupuk organik dengan harga beli Rp25.000/kantong, jauh lebih rendah dibandingkan penggunaan pupuk kimia (hanya perlu diberikan pupuk nitrogen dengan jumlah rata-rata 1,5 kg/pohon dengan harga lebih dari Rp20.000/kg),” ujar Bapak Bien.
Menurut Bapak Bien, setiap tahun keluarganya menjual 2.000-3.000 buah jeruk bali ke pasar dengan harga berkisar antara 5.000-10.000 VND/buah. Setelah dikurangi biaya-biaya lain, keluarga tersebut memperoleh keuntungan sebesar 20-30 juta VND. Meskipun jumlah ini tidak besar, keluarga tersebut tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk merawat jeruk bali, dan memiliki waktu untuk menambah penghasilan dari pekerjaan lain. Yang lebih penting, lingkungan kebun menjadi lebih bersih, sehingga kesehatan anggota keluarga terjamin. Saat ini, keluarga tersebut menanam pohon jeruk bali secara tumpang sari di kebun jeruk bali untuk menambah penghasilan jangka panjang.
Menurut Bapak Bien, untuk berhasil bercocok tanam organik, petani harus gigih. Foto: Trung Quan.
Bertani organik tidak sulit, tetapi membutuhkan ketekunan. Penampilan buah tidak akan seindah jika menggunakan bahan kimia. Pasar tidak dapat membedakan antara produk organik dan non-organik, sehingga tidak ada perbedaan harga, yang dapat dengan mudah membuat produsen putus asa.
Namun, dalam jangka panjang, seiring membaiknya kondisi ekonomi masyarakat, permintaan akan produk berkualitas dan aman juga akan meningkat. Selain itu, jika kita terus menyalahgunakan bahan kimia, hal itu akan berdampak pada lingkungan hidup. Oleh karena itu, produksi organik yang aman akan menjadi tren yang tak terelakkan," komentar Bapak Bien.
[iklan_2]
Sumber: https://nongsanviet.nongnghiep.vn/trong-buoi-huong-huu-co-giún-nhieu-dat-khoe-d410343.html
Komentar (0)