Sebuah sekolah di China dikecam karena mengajarkan siswinya bahwa korban pelecehan seksual sebagian besar disebabkan oleh pakaian mereka yang terbuka dan menggoda.
Menurut People's Daily , SMP No. 1 Zhaoqing di Guangdong mengadakan kelas " pendidikan kesehatan mental" pada semester musim semi tahun lalu. Kontroversi mulai muncul pada bulan Agustus tahun ini setelah beberapa netizen mengunggah cuplikan pendek dari silabus kelas tersebut di media sosial.
"Pelecehan seksual terutama bermula dari hasrat seksual. Banyak korban yang menjadi korban pakaian terbuka dan rayuan. Oleh karena itu, sebagai perempuan, kalian harus tahu cara melindungi diri. Jangan mengenakan pakaian yang tembus pandang atau terbuka; jangan berbicara atau bertindak genit," dikutip dari buku teks tersebut.
Banyak pengguna internet Tiongkok yang marah, mengatakan bahwa sikap guru tersebut mencerminkan ketidaksetaraan gender yang berakar dalam masyarakat patriarki Tiongkok.
"Guru di kelas itu bermasalah," komentar tersebut mendapat 19.000 suka di Weibo. Yang lain juga mengatakan bahwa menyalahkan korban itu berbahaya.
Yang lain menulis: "Mengapa para korban harus menanggung kesalahan para pelaku?"
Para pendukung seorang siswi yang menggugat atas tuduhan pelecehan seksual di Tiongkok, Desember 2020. Foto: Caiwei Chen
Biro Pendidikan Kota Zhaoqing mengonfirmasi pada 9 Agustus bahwa ceramah tersebut mengandung beberapa "ungkapan tidak pantas yang menyebabkan kesalahpahaman di kalangan pengguna internet." Dinas tersebut telah mengkritik pihak-pihak yang terlibat dan meminta pihak sekolah untuk melakukan koreksi.
Namun, solusi di atas tidak meredakan ketegangan. Banyak orang percaya bahwa ini bukan kesalahan, melainkan "menyesatkan", melainkan mencerminkan pandangan umum.
"Orang-orang di internet tidak salah paham. Hukuman itu terlalu ringan," komentar seorang pengguna.
Sekolah yang terlibat dalam insiden tersebut belum berkomentar.
Kontroversi serupa telah beberapa kali muncul di media sosial Tiongkok. November lalu, seorang perempuan muda diserang di toilet umum di Zhejiang. Banyak pengguna media sosial menyalahkan perempuan tersebut karena "pakaiannya yang minim" yang membuat ibunya marah.
"Apa hubungannya pakaian dengan pemukulan? Apakah itu alasan untuk melakukan kejahatan?" tanyanya.
Khanh Linh (Menurut CNN, SCMP)
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)