Lawannya tidak terlalu kuat
Memang, lawan-lawan yang berada di grup yang sama dengan U-23 Vietnam, U-23 Yaman, U-23 Singapura, dan U-23 Bangladesh, bukanlah nama-nama yang sangat kuat di tingkat benua. Masing-masing tim memiliki masalahnya sendiri.
Meskipun Bangladesh U23 menarik perhatian dengan pemanggilan pemain naturalisasi Inggris Cuba Mitchell (yang berlatih di akademi muda Sunderland), sulit bagi hanya satu individu untuk membantu tim Asia Selatan menimbulkan kejutan.

Sementara itu, tim U-23 Singapura membawa skuad yang sangat muda ke Viet Tri, yang pada dasarnya merupakan inti tim U-20 dari Young Lions Club. Langkah ini menunjukkan bahwa tim di wilayah yang sama tidak terlalu menekankan target performa. Ketidakikutsertaan dalam turnamen U-23 Asia Tenggara terbaru juga menimbulkan pertanyaan tentang persiapan dan kekompakan tim.
U23 Yaman dianggap sebagai lawan terberat, tetapi tim Asia Barat tidak terlalu jauh dari tim pelatih Kim Sang Sik, terutama mengingat pengalaman internasional mereka cukup terbatas, sehingga U23 Vietnam dapat sepenuhnya memenangkan semua 3 poin.
Hanya U23 Vietnam yang menjadi diri mereka sendiri
Ketika lawan tidak terlalu unggul, kunci untuk meraih tiket ke babak selanjutnya sepenuhnya berada di tangan pelatih Kim Sang Sik dan timnya. Permasalahan tim U-23 Vietnam bukan terletak pada semangat juang atau kemampuan bertahan, melainkan pada serangan. Sekaranglah saatnya untuk benar-benar mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.
Tingkat konversi peluang menjadi gol para penyerang U-23 Vietnam masih sangat rendah. Melawan lawan yang cenderung bermain dengan pertahanan rapat, memanfaatkan setiap peluang kecil akan sangat menentukan. Para penyerang seperti Quoc Viet, Dinh Bac, dan Thanh Nhan perlu lebih tenang dan tajam di area penalti.

Selain itu, tim perlu meningkatkan kemampuan mereka dalam menciptakan terobosan dari umpan-umpan di lini tengah. Kurangnya umpan terobosan yang cerdas atau kombinasi serangan tengah yang tajam membuat gaya bermain Vietnam U-23 terkadang monoton dan mudah diprediksi.
Munculnya Tran Thanh Trung diharapkan bisa tuntas menyelesaikan permasalahan yang tersisa di area lini tengah dan membantu tim asuhan pelatih Kim Sang Sik meraih kemenangan.
Dengan keunggulan kandang dan kekuatan tertinggi di grup, U-23 Vietnam memegang hak untuk menentukan. Jalan menuju Arab Saudi pada tahun 2026 akan mudah jika anak-anak asuh Bapak Kim Sang-sik mampu memecahkan masalah mereka sendiri dan bermain sepak bola yang lebih percaya diri dan efektif daripada yang terlihat di turnamen U-23 Asia Tenggara.

Sumber: https://vietnamnet.vn/u23-viet-nam-chi-can-hoc-tro-cua-ong-kim-sang-sik-la-chinh-minh-2438025.html
Komentar (0)