
Sebuah tank Leopard 1 Ukraina tergeletak tak bergerak di garis depan setelah terkena tembakan Rusia (Foto: Forbes).
Militer Ukraina telah kehilangan tank Leopard 1A5 pertamanya setelah muncul gambar yang menunjukkan senjata tersebut beraksi lebih dari seminggu yang lalu, lapor Forbes .
Rekaman video yang diposting pada 28 November menunjukkan salah satu tank buatan Jerman dari Brigade ke-44 Ukraina terkena tembakan di front timur.
Menurut gambar dari UAV Rusia, tank seberat 40 ton, dengan awak empat orang, bergerak di sepanjang deretan pohon dan kemudian berbelok ke lapangan luas. Karena lokasinya yang tanpa perlindungan, Leopard 1 dengan cepat menjadi sasaran serangan Rusia.
Rantai roda sebelah kiri tank tampaknya rusak, sehingga tank tersebut tidak dapat bergerak. Awak tank tampaknya berhasil melarikan diri saat bagian menara terbuka.
Brigade ke-44 mungkin baru menerima satu batalyon Leopard 1A5 sejauh ini. Kehilangan tank memang tak terhindarkan dalam pertempuran, tetapi kehilangan Leopard 1A5 dianggap cukup awal, karena senjata ini baru mulai muncul di garis depan sekitar seminggu yang lalu.
Para ahli sebelumnya telah membahas kelemahan terbesar tank ini. Leopard 1A5 tampaknya tidak memiliki lapisan pelindung tambahan. Ia tidak memiliki sangkar untuk melindungi dari UAV. Ia juga tidak memiliki lapisan pelindung reaktif eksplosif untuk menghentikan rudal dan peluru yang datang.
Dengan ketebalan lapis baja hanya 70mm pada bagian tertebalnya, Leopard 1A5 mungkin merupakan tank dengan perlindungan paling lemah dalam konflik Rusia-Ukraina. Bahkan tank Rusia T-55 buatan tahun 1950-an dan tank Ukraina M-55S yang setara namun telah ditingkatkan pun memiliki perlindungan yang lebih baik dalam beberapa hal dibandingkan Leopard 1A5.
Namun, menurut Forbes, perlindungan yang buruk mungkin bukan satu-satunya alasan Ukraina kehilangan Leopard 1A5 pertamanya.
Setiap tank rentan terhadap tembakan artileri di bawah atau di dekat roda rantainya. Bahkan tank yang paling terlindungi sekalipun—seperti M-1 buatan Amerika atau Leopard 2A6 buatan Jerman—bisa rentan.
Pertanyaannya adalah mengapa Leopard 1A5 bergerak di lahan terbuka di siang bolong. Untuk bertahan hidup di medan perang berteknologi tinggi, awak Leopard 1A5 harus bersembunyi, menembakkan meriam utama 105mm dari jarak 3,2 km, dan terus-menerus mengubah posisi. Selain itu, misi yang menggunakan Leopard 1A5 sebaiknya dilakukan pada malam hari untuk mengurangi risiko, kata para pengamat.
Tank Leopard 1A5 tiba di Ukraina sembilan bulan setelah Jerman, Belanda, dan Denmark berjanji untuk membeli tank era 1980-an tersebut untuk Kiev sebagai penangkal Rusia. Dengan janji pembelian sebanyak 200 unit, Leopard 1A5 diperkirakan akan menjadi tank buatan Barat terbesar yang dimiliki Ukraina.
Tank Leopard 1A5 memiliki sistem pengendalian tembakan yang akurat dan meriam utama 105mm yang andal, kompatibel dengan berbagai jenis amunisi. Namun, dalam gambar pertama tank ini di medan perang Ukraina, para pengamat memperhatikan masalah yang mengkhawatirkan.
[iklan_2]
Sumber










Komentar (0)