Mengawali hari dengan berita kesehatan, pembaca juga dapat membaca artikel lainnya: Apakah hipoglikemia yang sering terjadi itu wajar?; Nyeri bahu, bagaimana cara mengatasinya?; Pusing dan mual adalah tanda-tanda penyakit apa? ...
7 jenis kanker yang lebih mungkin terjadi pada pria mulai usia 40 tahun, dan cara mencegahnya.
Seiring bertambahnya usia, risiko pria terkena kanker tertentu meningkat. Merokok dan minum alkohol berlebihan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada pria. Faktor genetika dan riwayat keluarga juga berperan.
Berikut adalah 7 jenis kanker umum yang kemungkinan besar terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun:
Merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan seringkali berkontribusi pada peningkatan risiko kanker pada pria.
Kanker prostat. Ini adalah Kekhawatiran umum di kalangan pria, terutama pria yang lebih tua. Faktor risikonya meliputi usia dan riwayat keluarga.
Pada stadium awal, kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga pemeriksaan rutin dan tes PSA diperlukan. Gejala pada stadium lanjut dapat berupa kesulitan buang air kecil dan nyeri panggul. Cegah kanker prostat dengan diet seimbang dan olahraga teratur.
Kanker kolorektal. Ini adalah kanker yang cukup umum pada pria, dan sering berkembang dari polip prakanker. Faktor risiko meliputi usia, riwayat keluarga, dan penyakit genetik tertentu. Gejala kanker kolorektal dapat meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, darah dalam tinja, dan ketidaknyamanan perut.
Pemeriksaan rutin, seperti kolonoskopi, membantu deteksi dini. Mengonsumsi banyak serat dan berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah penyakit ini. Mengenali gejala, melakukan pemeriksaan dini, dan mengadopsi gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko kanker kolorektal pada pria dan meningkatkan hasil secara keseluruhan. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang artikel ini di halaman kesehatan pada tanggal 23 Januari .
Apakah hipoglikemia yang sering terjadi itu normal?
Pusing, penglihatan kabur, keringat berlebihan, mual, dan tremor adalah gejala khas hipoglikemia. Jika tidak segera diobati, hipoglikemia dapat menyebabkan jatuh, pingsan, dan bahkan kecelakaan lalu lintas. Dalam jangka panjang, hipoglikemia juga dapat menyebabkan banyak efek negatif lainnya terhadap kesehatan.
Hipoglikemia adalah masalah kesehatan yang ditandai dengan kadar gula darah yang terlalu rendah. Kadar glukosa darah yang turun di bawah 70 mg/dL dianggap sebagai hipoglikemia.
Hipoglikemia berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia meliputi kontrol gula darah yang buruk pada penderita diabetes, penggunaan insulin yang berlebihan, makan terlalu sedikit, melewatkan waktu makan, atau berolahraga terlalu intens. Hipoglikemia dapat menyebabkan efek kesehatan negatif, termasuk:
Kejang. Kadar gula darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan kejang. Kondisi ini jarang terjadi tetapi berbahaya. Penderita diabetes memiliki risiko yang jauh lebih tinggi mengalami kejang akibat gula darah rendah dibandingkan orang sehat.
Pingsan. Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah, seseorang akan pingsan. Kondisi ini dapat mengancam jiwa. Bagian selanjutnya dari artikel ini akan ada di halaman kesehatan pada tanggal 23 Januari.
Nyeri bahu, bagaimana cara mengatasinya?
Nyeri bahu adalah masalah kesehatan yang dapat terjadi pada usia berapa pun, terutama pada lansia. Salah satu penyebab paling umum adalah cedera rotator cuff. Tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan nyeri, akan ada pengobatan yang sesuai.
Rotator cuff adalah sekelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu. Cedera jenis ini menyebabkan nyeri, kelemahan, dan berkurangnya rentang gerak pada sendi. Penyebab umum lain dari nyeri bahu adalah artritis. Orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi ini.
Cedera otot rotator merupakan penyebab umum nyeri bahu.
Nyeri bahu dapat diobati secara efektif dengan metode-metode berikut:
Latihan dan peregangan. Latihan dan peregangan ringan di area bahu adalah cara alami untuk meredakan nyeri bahu pada kasus ringan. Latihan yang tepat tidak hanya membantu mengurangi ketegangan dan nyeri di bahu dan leher, tetapi juga mengurangi kekakuan selama gerakan sendi, sehingga meningkatkan jangkauan gerak dan fleksibilitas sendi.
Menggunakan kompres panas dan dingin. Ini adalah pengobatan alami lain yang dapat dilakukan penderita nyeri bahu di rumah tanpa intervensi medis . Kompres dingin sering digunakan segera setelah cedera, seperti jatuh atau mengangkat benda berat, untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan.
Sementara itu, kompres hangat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi kekakuan saat menggerakkan persendian. Awali hari Anda dengan berita kesehatan untuk melihat lebih banyak artikel ini!
Tautan sumber






Komentar (0)