Survei CBRE menunjukkan bahwa Vietnam menduduki peringkat kedua setelah India di antara pasar real estat baru yang paling diminati di Asia- Pasifik .
Survei ini dilakukan oleh CBRE pada dua bulan terakhir tahun 2023. Survei ini menanyakan tentang niat dan rencana investor di kawasan Asia- Pasifik pada tahun 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa Vietnam menempati peringkat kedua di antara negara-negara berkembang dengan prioritas investasi, setelah India. Thailand berada di peringkat ketiga.
Menurut CBRE, dua segmen yang menarik investor asing ketika memasuki Vietnam adalah properti industri dan perkantoran. Pertumbuhan aktivitas komersial di Vietnam telah mendorong permintaan akan manajemen rantai pasok dan logistik. Para investor telah menyadari potensi pendorong ini dan sangat tertarik pada properti industri.
Selain itu, pengembang dan investor asing juga sangat tertarik dengan lahan untuk proyek pembangunan perumahan. Banyak investor secara aktif mencari properti dengan harga lebih rendah atau properti milik pemilik yang menghadapi kesulitan hukum atau modal. Tren ini menunjukkan ketahanan dan daya tarik segmen perumahan di Vietnam.
Bapak Nguyen Pham Anh Duy, Direktur Departemen Konsultasi Investasi, CBRE Vietnam, mengatakan bahwa investor asing memiliki visi jangka panjang terhadap potensi ekonomi Vietnam. Mereka bersedia menginvestasikan modal untuk segera mendapatkan keuntungan dalam siklus penyesuaian harga baru-baru ini.
"Hal ini terutama berlaku dalam situasi saat ini. Pembeli diuntungkan karena penjual adalah investor yang perlu melepas asetnya setelah lama memegangnya," kata Bapak Duy.

Properti di area timur sepanjang Jalan Raya Hanoi, Kota Thu Duc. Foto: Quynh Tran
Survei tersebut juga menemukan bahwa investor Asia-Pasifik mencari keuntungan dua digit, mengalihkan strategi mereka ke aset yang dapat meningkat nilainya atau aset yang mengalami masalah pendanaan dan terpaksa menurunkan harganya.
Oleh karena itu, lebih dari 60% investor asing berencana untuk meningkatkan bangunan-bangunan utama dalam portofolio mereka sesuai standar ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan) pada tahun 2024. Sebagian besar investor asing adalah dana swasta, dana investasi real estat, dan dana investasi real estat (REIT). Hal ini juga merupakan tren untuk mengejar strategi peningkatan nilai aset.
Namun, CBRE mencatat bahwa pasar properti Vietnam memiliki karakteristik tersendiri: pasokan terbatas dan aset yang menghasilkan arus kas baik jarang ditawarkan kepada publik. Perbedaan ekspektasi harga antara pembeli dan penjual juga menjadi kendala utama dalam transaksi.
Secara keseluruhan, CBRE menilai permintaan proyek properti di kawasan Asia-Pasifik masih lemah, sementara permintaan proyek yang akan dijual tetap tinggi. Investor di sebagian besar pasar, terutama Jepang, akan terus bersikap menunggu dan melihat pada paruh pertama tahun 2024.
Ngoc Diem - Vnexpress.net
Sumber
Komentar (0)