Fakta bahwa firma hukum AS mencari klien untuk menuntut VinFast tidak berarti mereka melanggar hukum atau dituntut, menurut perusahaan mobil listrik tersebut.
Hari ini, dua firma hukum swasta di AS, Robbins Gelleer Rudman & Dowd dan Pomerantz, menyatakan sedang mengumpulkan informasi dari klien untuk memulai penyelidikan atas kemungkinan pelanggaran hukum sekuritas AS oleh VinFast Auto. Khususnya, kedua firma hukum tersebut meminta informasi yang berfokus pada para pemimpin senior VinFast yang tidak mengumumkan informasi penting atau membuat pernyataan yang menyebabkan kesalahpahaman bagi investor.
Informasi tersebut dipromosikan kepada publik melalui portal PR Newswire, yang diterbitkan sendiri oleh kedua perusahaan.
Perkembangan ini langsung memengaruhi sentimen investor di pasar Vietnam dan menjadi salah satu alasan anjloknya pasar saham sore ini.
Pada malam 17 November, perwakilan VinFast menanggapi informasi dari dua firma hukum di AS.
Ibu Ho Ngoc Lam, Kepala Departemen Hukum Vingroup dan Wakil Direktur Jenderal yang bertanggung jawab atas urusan hukum di VinFast, mengatakan bahwa litigasi merupakan hal yang wajar dan sering terjadi di AS. "Kami selalu siap menghadapi hal ini sejak memutuskan untuk menjalankan kegiatan bisnis di pasar AS," ujarnya.
VinFast menyatakan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk mengungkapkan informasi yang transparan kepada investor di pasar. VinFast masih "beroperasi sepenuhnya normal di AS," ujar Lam.
Menurut Wakil Direktur Jenderal VinFast yang bertanggung jawab atas urusan hukum, fakta bahwa Robbins Gelleer Rudman & Dowd dan Pomerantz meminta pelanggan untuk bergabung dalam gugatan tidak berarti bahwa VinFast telah melanggar hukum atau telah dituntut di pasar AS.
Menurut para ahli, perkembangan ini pada dasarnya merupakan bentuk pencarian pelanggan yang sering diterapkan oleh firma hukum di AS atau beberapa negara lain. Metode yang umum adalah menargetkan merek-merek besar atau perusahaan publik, mencari alasan untuk mengajukan gugatan class action, dan memasang iklan pencarian pelanggan.
Sebelum VinFast, merek seperti Tesla, perusahaan rintisan mobil listrik Lucid, perusahaan perangkat lunak Amplitude, dan perusahaan biofarmasi Morphic juga diminta oleh firma hukum seperti di atas untuk mencari klien untuk menuntut dengan cara yang sama.
Minh Son
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)