
Delegasi mahasiswa Vietnam pada upacara penghargaan AIMO 2025 di Jepang (Foto: M. Ha).
Sebelumnya, dari tanggal 3-5 Agustus, tim Vietnam berkompetisi di Final Internasional AIMO 2025 di Universitas Studi Asing Tokyo, bersama dengan lebih dari 3.500 peserta dari 21 negara dan wilayah.
Setelah berhari-hari berkompetisi dengan sengit, tim Vietnam berhasil meraih 1 gelar juara, 10 medali emas, 7 medali perak, dan 4 medali perunggu.
Ini adalah pencapaian tertinggi dalam sejarah partisipasi Vietnam dalam kompetisi akademik ini.
Segera setelah ujian selesai, delegasi mahasiswa Vietnam diterima oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam untuk Jepang, Bapak Pham Quang Hieu, di Kedutaan Besar Vietnam di Tokyo.

Phan Thanh Huy, seorang siswa kelas 12 dari Sekolah Menengah Atas untuk Siswa Berbakat Hanoi Amsterdam, memenangkan gelar Juara AIMO pada tahun 2025 (Foto: M. Ha).
Duta Besar tersebut menekankan pentingnya matematika sebagai disiplin ilmu fundamental, yang membuka banyak peluang untuk pembangunan dan mempromosikan kerja sama pendidikan dan ilmiah antara Vietnam dan Jepang.
AIMO 2025 pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 oleh Komite Olimpiade Matematika Asia, dengan partisipasi lebih dari 20 negara dan wilayah.
Ini adalah arena bermain akademis yang tidak hanya membantu siswa menguji kemampuan matematika mereka dalam bahasa Inggris, tetapi juga mengasah pemikiran logis, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan integrasi global mereka.
Vietnam secara resmi bergabung dengan AIMO pada tahun 2019 dan dengan cepat memantapkan posisinya dengan meraih lebih dari 200 medali internasional.
AIMO 2025 di Vietnam diselenggarakan dalam dua putaran: Putaran pendahuluan (22 Juni): ribuan siswa mengikuti ujian secara daring.
Dalam babak Final Nasional (6 Juli di Hanoi), lebih dari 600 kontestan berprestasi dari babak penyisihan berkompetisi secara langsung di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi.
Ujian yang sepenuhnya dilakukan dalam bahasa Inggris dan dalam format Olimpiade ini terdiri dari tiga bagian dengan tingkat kesulitan yang meningkat, yang mengharuskan siswa untuk menerapkan tidak hanya pengetahuan matematika tetapi juga pemikiran kritis dan kemampuan untuk menjelaskan masalah menggunakan bahasa akademis.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/vinh-danh-22-thi-sinh-doat-huy-chuong-o-dau-truong-toan-hoc-chau-a-2025-20250806173455593.htm










Komentar (0)