Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pada 13 Juni bahwa senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan di wilayah Belarusia "dalam beberapa hari", dan jika perlu, ia juga memiliki fasilitas untuk menyimpan rudal jarak jauh, Reuters melaporkan.
Menurut Presiden Lukashenko, senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan di seluruh Belarus. "Begitu kami menerimanya, kami akan menempatkannya di seluruh Belarus. Kami memiliki lebih dari cukup fasilitas penyimpanan [...] dan kami akan menyebarkannya di berbagai lokasi. Tidaklah bijaksana untuk menyimpan senjata-senjata ini hanya di satu tempat," ujarnya kepada saluran TV Rusia Rossiya-1.
Senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan di Belarus dalam beberapa hari mendatang
"Semuanya sudah siap. Saya rasa kita akan mendapatkan apa yang kita minta dalam beberapa hari ke depan, bahkan lebih," tambah Presiden Belarusia, seraya menambahkan bahwa pengerahan senjata nuklir akan berfungsi sebagai pencegah terhadap ancaman eksternal.
"Itu permintaan saya. Bukan permintaan yang dipaksakan Rusia kepada saya. Mengapa? Karena belum pernah ada negara mana pun di dunia yang berperang melawan negara nuklir. Dan saya tidak ingin siapa pun berperang melawan kami," kata Bapak Lukashenko.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko berbicara kepada pers selama kunjungan ke kompleks industri militer di provinsi Minsk, Belarus pada 13 Juni.
Pada hari yang sama, 13 Juni, kantor berita TASS mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova yang mengatakan bahwa dalam konteks Barat mendukung Ukraina dalam konflik dengan Rusia, Moskow memiliki hak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan bagi dirinya sendiri dan sekutu-sekutunya.
Ia menekankan bahwa kerja sama antara Rusia dan Belarus di bidang nuklir, tidak seperti dengan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), "dikembangkan di dalam Negara Persatuan [Rusia dan Belarus], yang memiliki wilayah bersama dan doktrin militer bersama."
Sebelumnya, berbicara pada pertemuan dengan Bapak Lukashenko di Sochi (Rusia) pada tanggal 9 Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan mempertahankan kendali atas senjata nuklir taktis, dan diharapkan akan mulai menyebarkannya di Belarus setelah fasilitas penyimpanan khusus siap beroperasi pada tanggal 7-8 Juli.
Tiongkok secara signifikan memperluas persenjataan nuklir
Langkah Rusia dan Belarus diawasi ketat oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Washington mengkritik keputusan Putin, tetapi menyatakan tidak berniat mengubah pendiriannya tentang senjata nuklir strategis dan tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakannya.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)