Latihan pernapasan yang umum seperti pernapasan perut, pernapasan 4-7-8, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi mata kering, nyeri ulu hati, dan kabut otak.
Bernapas itu penting. Manusia bernapas sekitar 17.000 kali sehari, tetapi kita kurang memperhatikan pernapasan kita. Latihan pernapasan atau pernapasan terpandu dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan suasana hati kita, serta meningkatkan kesehatan fisik kita.
Pernapasan perut mengurangi mata kering
Sekitar 61% wanita di atas usia 50 tahun menderita mata kering, yang dapat diatasi dengan latihan pernapasan perut selama tiga menit. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa latihan pernapasan ini menenangkan sistem saraf parasimpatis, yang mengatur kelenjar lakrimal, sehingga meningkatkan produksi air mata pada wanita, menurut penelitian yang dipublikasikan di The Ocular Surface .
Untuk berlatih bernapas, tarik napas melalui hidung selama empat detik saat perut mengembang, lalu hembuskan napas melalui hidung selama enam detik saat perut mengempis. Ulangi selama tiga menit.
Latihan pernapasan 4-7-8 untuk mengurangi rasa panas di dada
Saat stres, sistem pencernaan Anda akan terganggu, yang menyebabkan seringnya rasa panas di dada. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Digestive Sciences and Diseases menemukan bahwa stres hampir menggandakan risiko Anda mengalami rasa panas di dada, karena memperlambat pencernaan.
Untuk mengatasinya, pasien diminta menarik napas selama empat detik, menahan napas selama tujuh detik, lalu mengembuskan napas selama delapan detik. Ulangi selama tiga menit. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa latihan pernapasan ini membantu pasien mengurangi frekuensi penggunaan obat maag.
Wanita berlatih pernapasan dan meditasi di luar ruangan. Foto: Freepik
Latihan pernapasan dalam untuk mengurangi kabut otak
Penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menemukan bahwa pernapasan dalam dapat mengurangi kabut otak. Studi lain yang dipublikasikan di PLoS One menemukan bahwa orang yang berlatih latihan pernapasan taktis lebih fokus, bahkan di lingkungan yang sangat menegangkan.
Cara melakukannya: Bayangkan sebuah kotak di depan Anda. Sambil memetakan setiap sisi kotak secara mental, tarik napas selama empat detik, tahan selama empat detik, embuskan napas selama empat detik, lalu tahan napas selama empat detik lagi untuk melengkapi kotak tersebut. Ulangi empat kali.
Pernapasan siklik untuk mengurangi kecemasan
Sebuah studi di Cell Reports Medicine menemukan bahwa "siklus mendesah", yang mirip dengan mendesah, dapat meredakan kecemasan hanya dalam lima menit. Alasannya, pola pernapasan ini memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk rileks.
Caranya: Tarik napas melalui hidung hingga dada terasa mengembang. Berhenti sejenak. Lalu tarik napas lagi. Berhenti sejenak. Lalu hembuskan napas perlahan melalui hidung. Ulangi selama lima menit.
Remas lutut dan bernapas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa sakit
Saat merasa sakit, orang-orang meremas bantal dan bernapas dalam-dalam. Sebuah studi yang diterbitkan di PLoS One menemukan bahwa hal ini dapat memengaruhi diafragma dan mengurangi laju pernapasan hingga 10 napas per menit, sehingga menenangkan sistem saraf. Pernapasan seperti ini selama 20 menit dapat meredakan rasa sakit.
Chili (Menurut Woman's World )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)