Makanan pedas dapat membuat hidangan lebih menarik dan merangsang nafsu makan. Namun, mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Untuk menciptakan rasa pedas pada masakan, orang sering menggunakan cabai, lada, atau produk yang berasal dari kedua jenis tanaman ini. Dari semua itu, cabai adalah yang paling umum digunakan. Zat yang menciptakan rasa pedas pada cabai adalah kapsaisin. Mengonsumsi cabai dalam jumlah sedang akan memberikan banyak manfaat kesehatan, mulai dari anti-inflamasi, pereda nyeri, pencegahan kanker hingga peningkatan kekebalan tubuh, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).
Mengonsumsi terlalu banyak cabai dapat mengiritasi saluran pencernaan, menyebabkan sakit perut atau diare.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak cabai dan makanan pedas lainnya dapat memiliki efek negatif berikut pada tubuh:
Iritasi gastrointestinal
Makanan pedas, terutama yang mengandung kapsaisin, dapat mengiritasi lapisan lambung. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan yang tidak menyenangkan, mulai dari rasa panas di dada hingga refluks asam. Penderita refluks asam sebaiknya menghindari makanan pedas karena dapat memperburuk gejalanya.
Memperparah tukak lambung
Cabai juga dapat memperburuk gejala tukak lambung. Kondisi ini menyebabkan sakit perut, mual, dan gangguan pencernaan. Kapsaisin dalam cabai dapat merangsang lambung untuk memproduksi asam, yang dapat memperburuk tukak atau membuatnya lebih sulit untuk disembuhkan.
Diare
Makanan pedas dapat merangsang pencernaan dan mempercepat pergerakan usus. Pada beberapa orang, hal ini dapat menyebabkan diare. Ini karena kapsaisin dalam cabai dapat mengiritasi usus, menyebabkan makanan bergerak lebih cepat melalui usus dan menyebabkan tinja encer.
Hilangnya indra perasa sementara
Mengonsumsi makanan yang sangat pedas akan membuat indra perasa Anda mati rasa untuk sementara waktu. Efek ini dapat berlangsung selama beberapa menit atau lebih lama, tergantung pada tingkat kepedasan makanan tersebut.
Iritasi kulit
Beberapa zat dalam cabai dapat mengiritasi kulit, bahkan menyebabkan luka bakar jika terpapar kulit dalam dosis tinggi dan tidak ditangani dengan hati-hati. Capsaicin dalam cabai menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan terasa terbakar, terutama jika bersentuhan dengan area sensitif seperti mata dan hidung, menurut Healthline .
Sumber: https://thanhnien.vn/5-van-de-suc-khoe-nguoi-hay-an-cay-de-mac-185241025235602444.htm










Komentar (0)