GĐXH - Orang dengan kecerdasan emosional (EQ) tinggi seringkali sangat terampil dalam berkomunikasi.
Orang dengan EQ tinggi mampu mendengarkan, memahami, dan merespons emosi orang lain dengan sensitif. Hal ini tidak hanya membantu mereka membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitar mereka, tetapi juga membantu mereka mempersempit kesenjangan dengan orang-orang di sekitar mereka.
Dengan kemampuan mengatur emosi sendiri dan memahami emosi orang lain, orang dengan EQ tinggi selalu menjadi komunikator yang menarik, membuat orang lain merasa dihormati dan dihargai.
Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan komunikasi yang sering dihindari oleh orang-orang dengan EQ tinggi:
1. Bereaksi dengan tergesa-gesa
Alih-alih bereaksi tergesa-gesa, orang dengan EQ tinggi akan memikirkan segala sesuatunya dengan matang. Mereka tenang dan kalem dalam situasi yang justru membuat orang dengan EQ rendah panik dan takut.
Orang yang memiliki EQ tinggi selalu belajar menahan diri, tidak mengambil keputusan saat marah, terluka atau takut.
Sebaliknya, mereka akan menunggu sampai kondisi mentalnya stabil, lalu mengambil keputusan yang tepat setelah mempertimbangkan situasinya.
Orang dengan EQ tinggi selalu belajar mengendalikan diri, tidak mengambil keputusan saat marah, terluka, atau takut. Foto ilustrasi
2. Paksakan sudut pandang Anda
Dalam sebuah percakapan, ketika lawan bicara merasa tertekan dengan pandangan Anda, mereka secara otomatis akan membangun penghalang.
Inilah sebabnya mengapa semua upaya persuasi Anda sia-sia.
Orang dengan EQ tinggi selalu menciptakan kesempatan bagi orang lain untuk mengungkapkan pendapatnya dan mendengarkan ide-idenya.
Mereka kemudian akan berusaha menyeimbangkan dan menghasilkan solusi akhir yang menyelaraskan kepentingan kedua belah pihak.
3. Menghindari pengalaman, ide, atau orang baru
Orang dengan EQ tinggi tidak pernah takut menghadapi pendapat atau keyakinan orang lain.
Mereka berpikiran terbuka, ingin tahu secara intelektual, dan selalu ingin mempelajari hal-hal baru, sambil memahami bahwa mereka tidak selalu benar.
Kelompok orang ini selalu melihat kebaikan pada orang lain.
Mereka tidak takut mencari bantuan dan nasihat saat dibutuhkan, meskipun mereka tahu batas kemampuan mereka sendiri.
Jadi mereka sering memiliki teman di setiap jalan kehidupan.
4. Kehilangan konsentrasi saat berbicara
Ketika berbicara, orang dengan EQ tinggi tidak akan terus-menerus mengecek jam tangan atau membuka ponsel untuk membaca pesan, karena mereka paham bahwa hal tersebut tidak sopan dan tidak menghargai lawan bicara.
Dalam setiap percakapan, orang dengan kecerdasan emosional tinggi selalu 100% fokus, berkomunikasi dengan gerak tubuh dan mata.
5. Fokus hanya pada diri sendiri
Alih-alih memandang kehidupan berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri, orang dengan EQ tinggi mampu melihat dunia dari perspektif yang lebih luas dan menempatkan diri mereka dengan sangat baik pada posisi orang lain.
Mereka juga memaafkan diri sendiri dan orang lain.
Kecerdasan emosional mencegah mereka menyerang, menghakimi, mengkritik, memerintah, menguliahi, atau menyalahkan.
Mereka tahu cara menghargai saat orang lain ingin mengungkapkan perasaannya, selalu tahu cara berbagi kegembiraan dan kesedihan.
6. Menceritakan lelucon yang menyinggung
Orang dengan EQ tinggi tahu bagaimana memilih konten saat berbicara dengan orang lain.
Mereka tidak akan melontarkan lelucon yang tidak pantas dan menyinggung, karena mereka paham bahwa hal itu merupakan cara tercepat untuk merusak pembicaraan, selain juga akan dinilai oleh lawan bicara sebagai orang yang kurang memiliki kesadaran dan kepekaan.
7. Dendam yang tidak masuk akal
Ketika menghadapi kesulitan, kebanyakan orang dengan EQ rendah tidak dapat tetap tenang untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi.
Sebaliknya, mereka mudah terjerumus ke dalam reaksi negatif. Sementara itu, orang dengan EQ tinggi tidak pernah membiarkan diri mereka terbebani oleh emosi-emosi tersebut.
Orang dengan EQ rendah hidup seolah dunia berutang padanya, tetapi orang dengan EQ tinggi tidak.
Mereka tahu cara melihat kembali diri mereka sendiri untuk menentukan alasan kesalahan mereka, dan dari sana mempelajari pelajaran mereka sendiri.
Orang dengan EQ rendah hidup seolah dunia berutang budi kepada mereka, tetapi orang dengan EQ tinggi tidak. Foto ilustrasi
8. Jadilah orang yang menceritakan segalanya
Dalam percakapan, orang dengan EQ tinggi cenderung lebih banyak mendengarkan.
Mereka tahu cara mengajukan pertanyaan yang memberi orang lain kesempatan untuk mengekspresikan diri. Dengan demikian, mereka juga memahami bagaimana orang lain bertindak dan merasakannya.
9. Mengacaukan segalanya
Individu dengan EQ tinggi pandai berkomunikasi. Mereka memiliki keterampilan mendengarkan dan komunikasi yang sangat baik.
Mereka pandai mengelola konflik, membangun hubungan yang kuat, dan mengomunikasikan pemikiran mereka dengan cara yang penuh hormat.
Hal ini juga meningkatkan pengaruh mereka terhadap orang lain dengan cara yang positif.
Alih-alih mengekspresikan emosinya melalui tindakan negatif seperti membanting pintu, merajuk, agresif, atau diam, mereka mengekspresikan pikirannya dengan tenang.
Mereka juga terbuka terhadap pendapat yang berlawanan dan tidak akan mencoba memenangkan argumen, karena mereka mempertimbangkan perasaan orang lain.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/9-kieu-giao-tiep-bi-danh-gia-thap-nguoi-eq-cao-khong-bao-gio-mac-phai-17224112715385496.htm
Komentar (0)