Makanan yang menyebabkan iritasi atau kesulitan menelan
Pasien kanker paru-paru, terutama yang menjalani terapi radiasi dada, sering mengalami esofagitis dan kesulitan menelan. Makanan keras, pedas, panas, atau berbumbu kuat dapat menyebabkan rasa sakit, mengiritasi lapisan paru-paru, dan mempersulit pencernaan.
Membatasi kelompok makanan ini membantu mengurangi kerusakan esofagus, melindungi saluran pencernaan, dan meningkatkan kemampuan makan sehari-hari. Hal ini sangat penting untuk memastikan tubuh menyerap nutrisi penting secara menyeluruh.
Makanan berminyak dan sulit dicerna
Makanan berminyak dapat dengan mudah menyebabkan mual dan muntah, yang merupakan gejala umum pada pasien yang menjalani kemoterapi atau radioterapi. Makanan berminyak juga mengurangi kemampuan menyerap energi dan protein, yang secara langsung memengaruhi kesehatan.

Makanan berminyak dapat dengan mudah menyebabkan mual dan muntah, yang merupakan gejala umum pada pasien yang menjalani kemoterapi atau radioterapi.
Membatasi makanan yang digoreng dan makanan berlemak akan membantu pasien mengendalikan gejala, menjaga berat badan, meningkatkan penyerapan nutrisi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan selama perawatan.
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol dapat membahayakan penderita kanker paru-paru melalui beberapa mekanisme: Alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan sel kanker dan meningkatkan risiko infeksi.
Alkohol dapat berinteraksi dengan obat-obatan, mengurangi efektivitas atau meningkatkan efek samping kemoterapi dan radiasi. Konsumsi alkohol meningkatkan permeabilitas usus, memungkinkan racun masuk ke hati dan menyebabkan peradangan. Hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan gagal hati, terutama ketika kanker paru-paru telah menunjukkan tanda-tanda metastasis ke hati.
Karena sifat peradangannya, alkohol secara tidak langsung dapat meningkatkan kerusakan jaringan paru-paru progresif, memperburuk gejala seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
Konsumsi alkohol juga menyebabkan dehidrasi intraseluler, yang memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kemampuan pemulihan.

Minuman beralkohol dapat membahayakan bagi penderita kanker paru-paru.
Oleh karena itu, penderita kanker paru-paru harus menjauhi beberapa minuman beralkohol, dan harus membatasi/menghindari konsumsi termasuk bir, anggur, minuman beralkohol (wiski, vodka, rum), koktail beralkohol, sari apel (anggur apel)...
Makanan tinggi kafein
Kafein dapat menyebabkan dehidrasi dan stimulasi sistem saraf, yang menyebabkan insomnia, kecemasan, dan kelelahan, sehingga memengaruhi proses pemulihan. Bagi penderita kanker paru-paru, dehidrasi dapat mengentalkan dahak, sehingga sulit bernapas, dan menyebabkan batuk yang sering.
Di sisi lain, kafein juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan, sehingga mengurangi efektivitas atau meningkatkan efek samping. Oleh karena itu, penderita kanker paru-paru sebaiknya menghindari konsumsi atau konsumsi makanan yang mengandung kafein, seperti teh hijau, minuman berenergi, kopi, kakao, cokelat, dan sebagainya.
Makanan tinggi gula
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan kadar gula darah, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel kanker. Gula juga berkontribusi terhadap peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga memperburuk gejala dan efek samping pengobatan.

Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan gula darah, sehingga menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, gula berkontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak diinginkan, yang memengaruhi kesehatan jantung dan fungsi hati. Hal ini sangat berbahaya bagi pasien dengan tanda-tanda disfungsi hati akibat kanker yang telah menyebar dari paru-paru.
Oleh karena itu, penderita kanker paru-paru sebaiknya menghindari Minumlah apa pun yang mengandung banyak gula, seperti minuman ringan, permen, selai, jus buah kalengan dengan gula, madu...
Makanan yang berisiko terkontaminasi
Karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, pasien kanker paru-paru rentan terhadap infeksi akibat makanan mentah atau tidak dipasteurisasi. Makanan seperti sushi, sayuran mentah yang belum dicuci bersih, dan susu yang tidak dipasteurisasi adalah makanan yang harus dihindari.
Menghindari makanan ini membantu mengurangi risiko infeksi, melindungi tubuh, dan memastikan proses perawatan aman. Di saat yang sama, pasien juga perlu memprioritaskan makanan yang dimasak dengan baik dan higienis.
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nguoi-bi-ung-thu-phoi-nen-kieng-an-gi-172251202094737811.htm






Komentar (0)