Surat Edaran Nomor 29/2024 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan secara tegas mengatur kasus-kasus di mana guru diperbolehkan mengajar kelas tambahan di sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerbitkan Surat Edaran No. 29/2024 dengan tujuan untuk menetapkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Pendidikan tahun 2019. Isi Surat Edaran ini diharapkan dapat membatasi perilaku "memaksa siswa untuk mengikuti kelas tambahan" yang telah menimbulkan kemarahan publik selama ini.
Peraturan tentang kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah memiliki banyak poin baru. (Foto ilustrasi)
Kasus-kasus di mana guru diizinkan untuk mengajar kelas tambahan
Terkait dengan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah, Pasal 5 Surat Edaran Nomor 29 Tahun 2024 mengatur bahwa guru tidak diperbolehkan melakukan pungutan biaya dan hanya dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tambahan untuk 3 (tiga) orang siswa berikut:
- Siswa yang hasil mata pelajaran semester akhir kurang memuaskan;
- Siswa dipilih oleh sekolah untuk mendidik siswa yang unggul;
- Siswa senior secara sukarela mendaftar untuk mengikuti ujian masuk dan ujian kelulusan sesuai dengan rencana pendidikan sekolah.
Dengan demikian, siswa dengan hasil akademik baik atau sangat baik dan hasil mata pelajaran pada salah satu dari dua semester yang berdekatan pada tingkat kelulusan tidak termasuk dalam kasus di mana guru diizinkan untuk mengajar kelas tambahan di sekolah. Kecuali siswa yang mengambil kelas tambahan untuk mengikuti ujian siswa berprestasi atau siswa tingkat akhir yang mendaftar secara sukarela.
Sementara itu, Pasal 6 Surat Edaran tersebut tidak menyebutkan guru mana yang dilarang mengajar di luar sekolah. Namun, guru yang ingin mengajar di luar sekolah wajib melaporkan kepada Kepala Sekolah, Direktur, atau kepala sekolah mengenai mata pelajaran, lokasi, bentuk, dan waktu mengajar.
Bagaimana kegiatan belajar mengajar tambahan diselenggarakan di sekolah?
Selain mata pelajaran yang mengikuti kelas tambahan, Surat Edaran Nomor 29/2024 juga mengatur bahwa penataan kelas, penempatan guru, pengaturan jadwal pelajaran, dan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Kelas tambahan diatur berdasarkan mata pelajaran untuk setiap tingkatan; setiap kelas memiliki tidak lebih dari 45 siswa sesuai dengan peraturan sekolah umum;
- Dalam satu minggu, setiap mata pelajaran tidak boleh ditambah lebih dari 2 periode (agar tidak melebihi jumlah rata-rata periode mata pelajaran sesuai ketentuan program pendidikan umum);
- Jangan menjadwalkan kelas tambahan untuk menggantikan kurikulum reguler (membatasi efek negatif yang ditimbulkan jika siswa dipaksa mengambil kelas tambahan);
- Jangan mengajarkan konten mata pelajaran tambahan sebelum rencana pendidikan sekolah.
Pada saat yang sama, sekolah perlu menyusun rencana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tambahan untuk setiap mata pelajaran di setiap tingkat berdasarkan jumlah siswa terdaftar. Selain itu, siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti kelas tambahan harus mengajukan permohonan.
An Nhi
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/ba-truong-hop-giao-vien-duoc-phep-day-them-ar918137.html
Komentar (0)