Alih-alih puluhan latihan matematika dan sastra, banyak pekerjaan rumah selama Tet justru membuat siswa merasa "sangat bahagia". Ketika pekerjaan rumah Tet menjadi momen kebersamaan keluarga, hal itu bukan lagi beban, melainkan kebahagiaan bersama.
Keluarga berkumpul untuk membuat kue selama Tet - Foto: SONG KHUÊ
Dalam konteks masyarakat modern yang semakin sibuk, laju kehidupan perkotaan secara bertahap memudarkan keindahan tradisional, bahkan Tet tradisional tidak terkecuali.
Fakta bahwa sekolah-sekolah di Kota Ho Chi Minh bersikap kreatif dalam memberikan pekerjaan rumah selama Tet atau bahwa unit-unit tersebut menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pengalaman seperti membuat banh chung dan banh tet telah membawa angin segar, mengobarkan semangat kecintaan terhadap nilai-nilai budaya nasional di hati anak-anak.
Menciptakan kembali nilai-nilai tradisional melalui latihan Tet
Alih-alih memberikan latihan "buku teks" seperti sebelumnya, siswa di Kota Ho Chi Minh diberikan pendekatan yang lebih lembut.
Para guru telah mengubah pekerjaan rumah liburan panjang menjadi pengalaman praktis yang terkait dengan budaya Tet.
Latihan-latihan seperti membantu orang tua membersihkan rumah, menata sudut belajar mereka sendiri, memajang nampan buah, atau membuat buku harian Tet tidak hanya membantu siswa mengurangi tekanan tetapi juga menciptakan kondisi bagi mereka untuk membenamkan diri dalam suasana Tet dan merasakan lebih dalam makna hari libur tradisional tersebut.
Latihan-latihan ini, yang mungkin terdengar sederhana pada awalnya, sebenarnya memiliki nilai pendidikan yang besar.
Saat anak-anak menata ulang ruang tempat tinggal mereka dan membantu orang tua mereka mempersiapkan Tet, mereka belajar menghargai pekerjaan rumah tangga dan merasakan kegembiraan karena berkontribusi pada suasana pesta.
Menulis catatan harian Tet atau mengambil foto dan video juga merupakan cara bagi anak-anak untuk mengabadikan momen-momen indah dan bermakna, membantu mereka menyadari bahwa Tet bukan hanya waktu untuk beristirahat tetapi juga kesempatan untuk bersatu kembali, berbagi, dan mengingat akar mereka.
Ketika pekerjaan rumah Tet menjadi momen mempererat hubungan keluarga, hal itu bukan lagi suatu tekanan melainkan kegembiraan bersama.
Di samping latihan Tet, kegiatan pengalaman seperti membungkus kue Chung dan kue Tet juga menjadi hal penting.
Siswa tidak hanya belajar cara membungkus banh chung tetapi juga memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan ini bersama orang tua mereka, sehingga sepenuhnya merasakan suasana tradisional Tet.
Bayangan anak-anak yang dengan antusias memotong daun dong, mengukur beras, serta terampil menata daun dan mengikat tali di samping orang tua, tak hanya menciptakan suasana hangat, tetapi juga melambangkan perpaduan antara tradisi dan modernitas.
Pelajaran dari ikatan dan berbagi
Baik latihan maupun kegiatan pengalaman memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu siswa merasakan lebih jelas nilai Tet. Sekaligus, mendidik mereka tentang arti kerja keras, tanggung jawab, dan cinta.
Saat membungkus banh chung sendiri, anak-anak tidak hanya belajar keterampilan praktis tetapi juga memahami bahwa membuat banh chung membutuhkan kesabaran, kehati-hatian, dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional.
Ketika membantu orang tua membersihkan rumah, anak-anak menyadari bahwa tugas yang tampaknya sederhana ini memiliki arti penting dalam mempersiapkan tahun baru yang damai.
Selain itu, penggunaan teknologi untuk menyelesaikan tugas seperti mengambil foto, merekam klip, dan membagikannya secara daring juga membantu siswa menjadi terbiasa dengan keterampilan digital, elemen penting di era saat ini.
Ini juga merupakan cara bagi guru dan orang tua untuk dengan mudah memantau dan mengevaluasi aktivitas anak-anak tanpa menimbulkan tekanan.
Bentuk ini melambangkan perpaduan harmonis antara tradisi dan modernitas, yang menjamin agar nilai-nilai tradisional tidak hilang di era teknologi.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman menarik bagi siswa tetapi juga menciptakan kesempatan bagi orang tua dan anak-anak untuk menghilangkan kesenjangan generasi.
Di tengah kesibukan hidup di kota besar, momen saat orangtua dan anak membungkus banh chung bersama, bercerita tentang Tet dulu, atau sekadar membersihkan rumah sangatlah berarti dalam mempererat ikatan kekeluargaan.
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membantu anak-anak lebih memahami tentang nilai-nilai keluarga tetapi juga membantu orang tua menyadari bahwa mendidik anak tidak harus selalu melalui buku, tetapi bisa datang dari hal-hal yang sangat familiar dalam kehidupan.
Upaya para guru, baik dengan memberikan pekerjaan rumah (PR) Tet maupun mengorganisir kegiatan untuk memberikan pengalaman membuat banh chung bagi siswa, telah membuahkan hasil yang nyata. Hal ini tidak hanya membantu siswa dan orang tua memahami lebih dalam tentang nilai Tet, tetapi juga berkontribusi dalam membangun kenangan indah bagi setiap individu.
Dari banh chung yang dibungkus tangan hingga gambar yang mengabadikan momen bersih-bersih rumah, semuanya menjadi bukti kuatnya vitalitas budaya Vietnam dalam kehidupan modern.
Dalam konteks globalisasi, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai tradisional bukan hanya menjadi tanggung jawab keluarga, tetapi juga memerlukan kerja sama sekolah dan masyarakat.
Program seperti "Anak-anak membuat kue Chung, membawa pulang Tet" atau latihan Tet yang kreatif adalah bukti bahwa budaya tradisional masih dapat dilestarikan dan disebarkan secara alami dan dekat.
Yang lebih penting, pengalaman di atas membantu generasi muda memahami bahwa Tet bukan sekadar hari libur, tetapi juga kesempatan untuk mencintai, berbagi, dan menjalin hubungan.
Dan ketika nilai-nilai itu dilestarikan melalui setiap generasi, kita dapat yakin bahwa Tet Nguyen Dan akan selamanya menjadi simbol persatuan bagi rakyat Vietnam.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/bai-tap-tet-cho-hoc-sinh-vui-thiet-vui-gop-them-khong-khi-don-tet-sum-vay-20250130104559139.htm
Komentar (0)