Keringat yang keluar berlebihan disertai bau yang tidak sedap membuat penderitanya menjadi bingung, kehilangan rasa percaya diri, kualitas hidup menurun, dan masih banyak akibat lainnya.
Artikel ini dikonsultasikan secara profesional oleh Master, Dokter Ta Quoc Hung dan Dokter Le Vi Anh, Departemen Dermatologi - Dermatologi, Universitas Kedokteran dan Rumah Sakit Farmasi, Kota Ho Chi Minh.
Mendefinisikan
Menurut situs web Mayo Clinic Foundation (MCO), keringat berlebih (atau hiperhidrosis) adalah berkeringat lebih banyak dari yang diharapkan sementara suhu sekitar atau tingkat aktivitas fisik normal, dan pasien tidak stres.
Keringat berlebih memengaruhi area tertentu, seperti telapak tangan, telapak kaki, ketiak, atau wajah... Hiperhidrosis dikaitkan dengan bau yang tidak normal (bau badan).
Siapa yang berisiko terkena hiperhidrosis?
- Penyakit ini terjadi pada semua usia dan jenis kelamin.
- Namun, penyakit ini lebih umum terjadi pada masa pubertas.
Alasan
Peningkatan keringat merupakan mekanisme pendinginan tubuh. Sistem saraf otonom mengaktifkan kelenjar keringat ketika suhu tubuh meningkat.
Hiperhidrosis juga terjadi saat stres atau cemas, terutama di telapak tangan. Saat menderita penyakit ini, saraf yang mengendalikan kelenjar keringat menjadi terlalu aktif, sehingga menyebabkan keringat berlebih.
- Penyebab lainnya mungkin genetik atau penyakit seperti radang sendi, ketegangan saraf, cedera tulang belakang, kelainan darah.
- Karena penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes.
Gejala
- Gejala tipikal adalah keringat berlebih pada kaki, tangan, dan ketiak atau ketiganya.
- Kadang-kadang bagian tubuh lainnya juga terpengaruh.
- Kemeja, kaus kaki, dan sepatu mungkin berubah warna.
Diagnosa
- Diagnosis didasarkan pada riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
- Tes darah dapat dilakukan untuk menyingkirkan kondisi yang gejalanya mirip dengan hipertiroidisme.
Perlakuan
Tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kebutuhan pasien, dokter akan memberikan perawatan yang tepat seperti:
- Gunakan antiperspiran topikal.
- Suntikan Botox.
- Gunakan obat dalam, herbal, dan penghambat saraf untuk memblokir saraf yang mengaktifkan kelenjar keringat.
- Antidepresan juga dapat mengurangi keringat, yang dapat membantu mengurangi kecemasan.
Jika langkah-langkah di atas tidak efektif, dokter akan melakukan operasi endoskopi untuk membakar ganglion simpatis pasien. Namun, metode ini memiliki banyak efek samping seperti jaringan parut, infeksi, hiperhidrosis permanen di area tubuh lain, pendarahan, dan kerusakan saraf, sehingga perlu dipertimbangkan.
Pencegahan
- Hindari deodoran dan antiperspiran.
- Minum banyak air, kenakan pakaian katun untuk menyerap keringat.
- Ganti pakaian dan kaus kaki secara teratur, jangan mengenakan pakaian yang terbuat dari nilon atau serat sintetis.
- Mandi setiap hari.
- Kelola stres, jaga pikiran tetap rileks, tingkatkan komunikasi, dan hilangkan kerumitan pribadi.
- Batasi makanan pedas (bawang, cabai, bawang putih, alkohol...).
- Hindari makanan yang banyak mengandung minyak dan lemak, serta makanan yang banyak mengandung kafein.
- Menjaga pola makan sehat yang kaya serat dan vitamin akan membantu mengendalikan jumlah keringat.
Italia Amerika
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)