Sebuah "poros" AI yang tenang namun kuat sedang berlangsung di kalangan angkatan kerja muda. Sebuah survei bulan Juli dari situs karier Zety membunyikan peringatan: hampir 3 dari 4 Gen Z percaya kecerdasan buatan akan menghapus sebagian besar pekerjaan tingkat pemula hanya dalam lima tahun.
Ketakutan ini bukan lagi sekadar bayangan masa lalu, melainkan telah menjadi kekuatan pendorong perubahan. Jasmine Escalera, pakar karier di Zety, menyebutnya "AIxiety Pivot" – sebuah gerakan di mana kaum muda secara aktif mengubah jalur karier mereka untuk menghindari disrupsi yang disebabkan oleh AI. Tujuan mereka? Bidang-bidang keahlian, teknik, layanan kesehatan, dan pendidikan – bidang-bidang yang mereka yakini tak tergantikan oleh kehadiran manusia.
Skeptisisme semakin meningkat tentang nilai gelar sarjana. 65% responden survei Zety menyatakan secara terbuka bahwa gelar sarjana tidak akan menjadi perisai yang kuat untuk melindungi mereka. Tren ini diperkuat ketika laporan Indeed di bulan April menemukan bahwa hampir separuh Gen Z percaya bahwa AI membuat pendidikan tinggi menjadi usang.
Namun, sementara Gen Z mencari jalan baru ke luar, para pemikir terhebat di dunia bisnis menyarankan bahwa jawaban sesungguhnya ada dalam diri setiap orang.
Senjata yang Paling Diremehkan: "Nice Sells"
Di tengah pasar tenaga kerja yang didorong oleh AI, miliarder Mark Cuban, di usia 67 tahun, punya nasihat yang sangat sederhana. Senjata pamungkas Anda bukanlah sertifikasi AI, melainkan senyuman.
"Tips ini sangat sederhana: bersikap baik, tersenyum," ujar Mark Cuban. "Karena tersenyum itu gratis. Dan siapa sih yang tidak suka bekerja dengan orang yang selalu tersenyum, kan?"
Mungkin terdengar ringan, tetapi bagi Cuban, ini adalah strategi bisnis yang sesungguhnya. Ia mengakui bahwa ia adalah orang yang pemarah dan mudah tersinggung ketika masih muda. "Sejujurnya, saya tidak ingin bekerja dengan diri saya sendiri saat itu," ia tertawa. "Tapi saya sudah berubah."
Menurut Cuban, kebaikan adalah salah satu keterampilan yang paling diremehkan dalam bisnis saat ini. Dan yang terpenting, "kebaikan itu laku."
Di dunia di mana kinerja dapat diukur oleh mesin, sikap positif dan kemampuan untuk terhubung dengan orang lain menjadi keunggulan kompetitif yang unik. CEO Amazon, Andy Jassy, juga menegaskan bahwa sikap positif membantu kaum muda menonjol, mudah diingat, dan dengan cepat menarik pendukung dalam perjalanan karier mereka.

Menurut miliarder Mark Cuban, salah satu "senjata" sederhana namun sering diabaikan untuk membuat kesan adalah sikap positif, dimulai dengan senyuman (Foto: Shutterstock).
Menjadi "CEO Anda Sendiri": Rahasia dari Para Elit
Jika kebaikan adalah taktik sehari-hari, maka terus-menerus berinvestasi pada diri sendiri adalah strategi bertahan hidup. Ini adalah kebiasaan yang dianut oleh orang-orang paling sukses, mulai dari Sheryl Sandberg, mantan COO Meta, hingga Bill Gates.
Bill Hoogterp, seorang pelatih karier bagi para pemimpin Fortune 500 yang pernah bekerja dengan kedua pria tersebut, mengungkap rahasia utamanya: jadilah “CEO atas potensi Anda sendiri.”
"Masalahnya adalah kebanyakan orang tidak mau mengambil peran itu," kata Hoogterp. "Kita sering membiarkan orang lain dan keadaan menentukan hidup kita."
Menurutnya, 1% orang paling sukses memiliki kesamaan: mereka secara proaktif berinvestasi pada diri mereka sendiri. Dan ia menawarkan formula sederhana yang harus diterapkan Gen Z saat ini: luangkan 10% waktu Anda setiap minggu untuk pengembangan diri.
"Kalau kamu bekerja 40-50 jam seminggu, luangkan 4-5 jam untuk diri sendiri," jelasnya. "Lakukan apa saja, ikut kursus, cari mentor, baca buku, tonton TED Talk, asal kamu serius."
Itulah efek majemuk dari pengetahuan. "Jika Anda melakukannya secara konsisten setiap minggu," tegas Hoogterp, "investasi awal beberapa ribu dolar akan berkembang menjadi puluhan juta dolar di masa depan. Sementara orang lain, yang sama cerdas dan baiknya seperti Anda, akan tetap terjebak di tempat yang sama selama 20 tahun."
Metode Bill Gates: Memutus Hubungan untuk Membaca Buku
Jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana, lakukan apa yang dilakukan Bill Gates: membaca buku.
Miliarder sekaligus pendiri Microsoft ini terkenal karena meluangkan waktu dua minggu setiap tahun untuk meninggalkan segalanya dan pergi ke kabin terpencil untuk membaca dan berpikir. Ia menyebutnya sebagai pengalaman yang mengubah hidup.
“Ini adalah bukti betapa seriusnya orang-orang paling sukses dalam belajar dan berkembang, sementara kita yang lain hanya terburu-buru menjalani hidup,” kata Hoogterp.
Membaca buku membantu Anda mengingat jauh lebih baik daripada hanya mendengarkan atau menonton. "Anda dapat mengingat hampir 31% lebih banyak daripada mendengarkan buku audio karena ketika Anda membaca, Anda secara aktif menyerap informasi," jelas Hoogterp. Ia menyarankan untuk mengambil pena dan mencatat di margin, seperti yang Anda lakukan saat belajar untuk ujian. "Otak Anda akan mengingat fakta bahwa Anda menuliskannya, sehingga Anda lebih memahaminya, mengingatnya lebih cepat, dan bertahan lebih lama."

Miliarder Microsoft Bill Gates terkenal dengan kebiasaan membacanya (Foto: Getty).
Revolusi AI memang tak terelakkan, tetapi bagaimana kita menghadapinya sepenuhnya berada dalam kendali kita. "Pelarian" Gen Z ke dunia teknologi adalah respons rasional, strategi pertahanan yang cerdas.
Namun, pertahanan saja tidak cukup. Menurut nasihat Mark Cuban, Bill Gates, dan banyak pemimpin dunia lainnya, cara paling efektif untuk menyerang adalah berinvestasi pada apa yang membuat kita benar-benar berbeda dari mesin. Strategi ini memiliki dua arah yang jelas:
Eksternal: Secara proaktif menyesuaikan arah karier, siap memasuki bidang yang memerlukan keterampilan praktis dan interaksi manusia.
Secara internal: Berkomitmen untuk menjadi “CEO Anda sendiri”, menjadikan pembelajaran dan pengembangan diri sebagai kebiasaan sehari-hari yang sangat diperlukan.
Masa depan bukan milik mereka yang takut pada AI, tetapi milik mereka yang tahu cara memanfaatkan kekuatan unik manusia: koneksi, kebaikan, dan kecerdasan yang terus terasah.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/bi-mat-cua-bill-gates-mark-cuban-giup-gen-z-vuot-bao-ai-20250804011504717.htm
Komentar (0)